Warga Tolak Sanggar DPMK Sebagai Tempat Isolasi Covid-19

0
Warga Kampung Banjar Ausoy SP 4, Distrik Manimeri, menggelar aksi demo damai di Sanggar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) menolak sebagai tempat isolasi Covid-19.
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Sejumlah warga Kampung Banjar Ausoy SP 4, Distrik Manimeri, menggelar aksi demo damai di Sanggar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung  (DPMK), Rabu (8/4/2020).
Tujuan aksi yang dipimpin langsung oleh Kepala Kampung Banjar Ausoy SP 4, Sudirman ini, untuk menolak Sanggar DMPK yang beralamat di RT 009 RW 003, Kampung Banjar Ausoy SP 4, dijadikan sebagai tempat isolasi sementara pasien Virus Corona atau Covid-19.
Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Kepala Kampung Banjar Ausoy, Sudirman dan Ketua Bapperkam Adrian M. Ayhuan, menegaskan bahwa seluruh warga SP 4, dengan tegas merasa keberatan atas pemanfaatan gedung tersebut dijadikan sebagai tempat isolasi pasien virus corona yang dinyatakan positif setelah dites menggunakan Rapid Test (tes cepat).
Seluruh masyarakat Kampung Banjar Ausoy juga siap melakukan pengawasan  secara ketat terhadap dua orang dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG) yang ada di kampungnya. Serta Pemerintah Kampung Banjar Ausoy siap menanggung seluruh kebutuhan hidup bagi dua OTG tersebut.
Setelah mendengar aspirasi tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Teluk Bintuni, Sekda Gustaf Manuputty, menjelaskan bahwa pemanfaatan gedung Sanggar DPMK sebagai tempat isolasi tidak akan mengganggu tau berdampak secara kesehatan terhadap warga sekitar. Karena proses pengawasan lebih ketat dengan penjagaan dari aparat keamanan TNI dan Polri. “Ada sekutar 5 OTG yang akan di isolasi di tempat ini (Sanggar DPMK), karena dari pantauan petugas bahwa yang bersangkutan tidak disiplin, sehingga perlu di isolasi agar pengawas lebih ketat,” katanya.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Teluk Bintuni, Sekda Gustaf Manuputty didampingi Direktur RSUD Teluk Bintini, dr.Eka.W.Suradji bersama Kabag Humas Ongen Patikawa saat menemui warga Sp-4 yang melakukan aksi
Menurut Sekda hasil Rapid Test belum bisa dijadikan alat untuk menuduh OTG terpapar virus corona. Untuk itu masyarakat diharapkan jangan panik.
Setelah mendengar penjelasan dari Sekda, warga tetap bersikeras menolak. Dengan demikian Tim Satgas akan mencari tempat lain untuk mengisolasi OTG tersebut. “Tempat lain sedang disiapkan nanti dari pak bupati atau satgas akan info lebih lanjut,” kata dr. Eka W. Suradji melalui pesan di group Whatsapp.
dr. Eka yang menjabat sebagai Direktur RSUD Teluk Bintuni juga mengatakan bahwa masyarakat menolak walaupun sudah dijelaskan. Masyarakat tetap berkeras dan akhirnya masyarakat akan bertanggungjawab untuk mengisolasi OTG secara mandiri. “Harusnya memang isolasi mandiri di rumah, namun beberapa OTG kurang disiplin sehingga akan dikarantina,” ujarnya.(at/bm)

Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.