Wakil Bupati Ajak Stakeholder “Kroyok” Penanganan Stunting di Teluk Bintuni 

0
BINTUNI,KLIKPAPUA.com— Wakil Bupati Teluk Bintuni Maret Kokop selaku Ketua Tim Penurunan stunting di Teluk Bintuni meminta  seluruh stakeholder dan OPD terkait untuk segera menekan tingginya kasus stunting di Teluk Bintuni yang sampai saat ini masih terjadi.
Meskipun Teluk Bintuni sudah mendapatkan dua penghargaan oleh pemerintah provinsi Papua Barat, namun faktanya jumlah kasus stunting masih tinggi sehingga perlu adanya kerjasama yang lebih giat lagi untuk “mengeroyok” kasus yang menyerang pada tumbuh kembang anak yang tidak sesuai dengan umurnya.
“Penyebab tingginya kasus stunting salah satunya luas wilayah, Bintuni ini luas ke dua akses, jalan yang belum menembus ke distrik-distrik, sehingga itu menjadi perhatian kita semua,” ujar Matret Kokop, Selasa (29/8/2023).
Upaya penurunan stunting wakil bupati mengatakan diperlukan masukan dan saran terkait penangananya, termasjk kemiskinan ekstreem wakil bupati meminta kepada seluruh stakehklder termasuk OPD untuk mengeroyok bersama sama terutama di 5 distrik wilayah moskona.
Sementara itu Kapolres Teluk Bintuni AKBP Chairuddin Wachid meminta, penanganan kasus stunting perlu di dorong dengan memperbanyak turun ke lapangan dengan memberikan sosialisasi kesehatan, kebersihan kepada masyarakat selain dengan memberikan makanan sehat.
Hal ini karena berkaitan erat dengan merubah pola pikir kebiasaan dan pola hidup yang sudah dilakukan bertahun tahun. “Penanganan stunting jangan lebih banyak teori, tapi harus lebih sering turun ke lapangan sosialisasi,” ujarnya.
Ia juga meminta untuk penanganan di 24 distrik sebaiknya dibuat berdasarkan sistem zonasi dengan menempatkan orang tua asuh di masing-masing wilayah. “Semua harus secara bersama sama tangani masalah stunting di Bintuni, jangan hanya Dinas Kesehatan, kita bagi berdasarkan zonasi, kasus ini mirip dengan covid dan sebenernya penangannya semua bisa yang penting ada niat dari hati masing-masing,” tegasnya. (dr)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.