BINTUNI,KLIKPAPUA.com– Pemerintah Daerah Teluk Bintuni Sabtu (9/9/2020) kembali menyalurkan bantuan modal usaha kepada masyarakat di Teluk Bintuni di Gedung Serbaguna Kalikodok Distrik Bintuni. Ini adalah bantuan modal usaha ke 7 kalinya sejak 2017 hingga 2023.
Ketua panitia Martinus Asmorom dalam laporanya mengatakan, rincian bantuan modal usaha yang diberikan adalah tahun 2017 Rp5 Miliar, 2018 Rp5 Miliar, 2019 Rp5 Miliar, 2020 Rp5 Miliar, bantuan modal usaha dari dana otsus tahun 2021 Rp10 Miliar, bantuan modal usaha tahun anggaran 2022 Rp1 Miliar dibagikan kepada kelompok usaha bersama (Kube), bantuan modal usaha tahun 2023 sebesar Rp5 Miliar.
“Jumlah keseluruhan bantuan yang disalurkan dari 2017-2023 jumlah proposal 6.982 proposal dengan jumlah anggaran yang disiapkan Rp36 Miliar, Ini jumlah luar biasa,” ujar Asmorom.
Sementara itu, Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dalam sambutannya mengatakan, bantuan modal usaha yang diberikan jangan dianggap kecil, karena jiwa pebisnis yang sesungguhnya bisa melakukan usaha apapun meskipun dengan modal usaha yang kecil.
Bupati meminta Orang Asli Papua (OAP) untuk belajar dari saudara suku nusantara lainnya yang bisa menghasilkan untung dengan peluang usaha apapun. Dan ia juga mengimbau OAP jangan selalu mengharap bantuan pemerintah, terlena dengan kekayaan alam yang dimiliki, namun di sisi lain perkembangan zaman akan berubah, sehingga OAP dituntut untuk mampu menghasilkan keuangan sendiri melalui usaha atau bisnis.
“Jadi tidak ada yang bisa mengangkat harkat dan martabat orang Papua kecuali OAP sendiri, oleh karena itu mari kita memanfaatkan peluang dari pemerintah,” ujar Bupati.
Nupati juga meminta kepala distrik untuk memantau bantuan modal usaha ini, karena pemerintah bekerjasama dengan akademisi dari UNIPA akan melakukan pemantauan evaluasi bantuan modal usaha ini.(dr)