Polres Bintuni Akan Kawal Distribusi Migor dan BBM Subsidi di Lapangan

0
Kasatreskrim Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun S.TRk. (Foto: klikpapua)
BINTUNI,KLIKPAPUA.com— Kapolres Teluk Bintuni AKBP Junov Siregar S.IK melalui Kasatreskrim Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun S.TRk, Selasa (12/4/2022) memastikan akan melakukan pengawalan dan monitoring pendistribusian minyak goreng dan BBM bersubsidi di Teluk Bintuni.
Diungkapkan Tomi, hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Kapolda Papua Barat Irjen Pol. Dr. Tornagogo Sihombing, S.IK ketika memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh personil polres Teluk Bintuni dalam kunjungannya ke Bintuni Selasa (12/4/2022) sore.
“Satreskrim Polres Teluk Bintuni akan mengawal pendistribusian minyak goreng, dan kami akan pastikan Penyalurannya sampai ke penerima,” kata Tomi.
Diungkapkannya, selain itu pihaknya akan berkordinasi dengan dinas terkait, untuk penerima dari minyak goreng curah yang dimaksud.
Karena menurut Kasatreskrim, hal seperti ini harus diantisipasi lebih awal agar tidak ada penimbunan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan tidak ada penyalahgunaan.
“Sedangkan untuk BBM subsidi satuan reserse kriminal Polres Bintuni juga akan mengawasi secara ketat, Ini guna mengantisipasi penyalahgunaan,” ujarnya lagi.
Pasalnya tim Satuan Tugas (Satgas) dari Tipiter, akan tetap melaksanakan kegiatan patroli, dengan cara memberikan imbauan kepada masyarakat melalui sosialisasi untuk menyampaikan harga eceran dari BBM subsidi dan minyak goreng curah tersebut. “Jadi Kami mengatur upaya antisipasi agar tidak terjadi penyalahgunaan, terhadap Bahan bakar minyak (BBM) subsidi,” tegasnya.
Lebih lanjut Kasat Reskrim berharap, untuk BBM jenis solar bersubsidi, pihak Pertamina setiap harinya diminta dapat berkoordinasi atau melaporkan seberapa jumlah kuota dari bahan bakar minyak yang ada.”Ini dilakukan guna mengecek stok BBM subsidi serta  jumlah daya beli masyarakat,” tegasnya.
Menurutnya, selama ini sesuai data kuota dari SPBU, stok BBM untuk kebutuhan masyarakat Bintuni sebanyak 80 ton dalam kurun waktu 1 bulan. Sedangkan untuk perharinya bisa menghabiskan BBM mencapai 5 ton.  “Itu yang kemudian sebenarnya tidak cukup, tapi dari pihak SPBU melakukan pembatasan karena solar subsidi ini koordinasinya ke Pertamina Sorong,” pungkasnya. (dr)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.