BINTUNI,KLIKPAPUA.com—Wakil Bupati Kabupaten Teluk Bintuni Matret Kokop, mencanangankan tanam serentak padi di persawahan Jalur 9, Kampung Banjar Ausoi (SP 4) Distrik Manimeri, Rabu (24/2/2021).
Pencanangan ini dilakukan dalam rangka program optimalisasi lahan padi untuk kebutuhan pangan lokal khususnya pada masa Pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Pertanian Syaiful Killian mengatakan, mengacu pada potensi lahan sawah yang diinventarisir sejak 2010 hingga 2017 terdata luasan areal sawah di Teluk Bintuni 1.064 hektar. Namun pada persiapan penanggulangan pangan lokal di masa Covid -19, luas lahan yang dimanfaatkan hanya sekitar 80-100 hektar atau 10 persen dari luas lahan yang ada.
Menurut Killian, minimnya pemanfaatan lahan ini disebabkan oleh sejumlah permasalahan. Yang paling mempengaruhi adalah tidak adanya ketersedian air untuk mengairi lahan sawah.
“Memang ada beberapa masalah diantaranya sulitnya tersedianya sarana produksi baik bibit, pupuk dan pestisida, terbatasnya kemampuan permodalan petani dalam budi daya pertanian, sarana prasarana pertanian yang kurang memadai yang kaitannya dengan saluran irigasi pengairan,” katanya.
Selain itu, katanya sulitnya pemasaran hasil pertanian juga menjadi penyebab banyaknya pergeseran masyarakat petani beralih profesi ke bidang lain diluar sektor pertanian, sehingga jumlah petani semakin sedikit.
Sementara itu, wakil Bupati Teluk Bintuni dalam sambutannya mengatakan, melalui pencanangan ini ia berharap produksi pertanian di Teluk Bintuni terus mengalami peningkatan, menuju swasembada pangan, selain itu mampu memotivasi petani untuk berkembang karena sektor pertanian jika ditekuni masih cukup menjanjikan.
“Saya juga berharap petani jangan beralih profesi, lahan sawah agar tidak dialihfungsikan, coba kita bayangkan apabila petani sudah tidak mau menggarap lahan, maka bisa dipastikan kita akan mengalami krisis pangan,” ujar Matret Kokop. Dengan adanya fakta ini pembangunan sektor pertanian kedepan menjadi fokus utama pemerintah Teluk Bintuni. (at)