Mengurai Kendala, Merajut Harapan: Kisah Perjalanan Dikpora di Pelosok Teluk Bintuni

0
BINTUNI,KLIKPAPUA.com– Dalam sejarah dunia pendidikan di Teluk Bintuni, sebuah perjalanan melukis harapan baru. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Teluk Bintuni, Dr. Henry D. Kapuangan, S. Pd., MM., memimpin rombongan kecil yang menembus arus sungai, melintasi laut biru, dan menyusuri hutan mangrove yang seakan berbisik dalam kedamaian.
Tujuannya menggenggam potret fakta wajah pendidikan di pedalaman Teluk Bintuni, dengan Optimalisasi mutu Pendidikan berbasis data.
Rombongan ini memulai perjalanan pada 6 hingga berakhir 8 Februari 2025, dengan dermaga GT Kampung Lama Bintuni sebagai titik awal. Menggunakan 1 perahu fiber bermesin 40 PK dua unit, mereka menuju Kampung Sarbe, Kampung Awegro, Kampung Naramasa, dan Kampung Obo di Distrik Kuri. Di setiap hentian, mereka membawa misi penuh harapan untuk mendekap cerita nyata dan fakta dari dunia pendidikan di daerah terpencil.
Dr. Henry D Kapuangan., S.Pd., MM. ditemani oleh beberapa sosok yang penuh dedikasi, termasuk Dominggus Pigo, S. Pd., Kepala Seksi Kebudayaan, dan Titus Kambunandiwan, S. Pd., Kepala Seksi Kurikulum Dikpora. Dalam perjalanan ini, Dikpora juga membawa dua tenaga pengajar—Dedi Rantepadang, S. Pd., dan Fanni, S. Pd.—yang dipindah tugaskan dari SD Inpres Sarbe ke SD Negeri Awegro. Langkah ini diambil demi pemerataan pendidikan dan keberlangsungan proses belajar-mengajar.
Setibanya rombongan tiba di Kampung Sarbe, mereka disambut haru oleh Demianus Pigo, sebagai Kepala Kampung bersama sejumlah tenaga guru dan warga. “Ini pertama kalinya sejarah mencatat seorang Kepala Dinas bersama rombongan hadir langsung di pelosok kami. Kehadiran ini menjadi cahaya baru bagi dunia pendidikan di tempat terpencil seperti ini,” ungkap Demianus penuh syukur.
Kepala Kampung Sarbe, Demianus Pigo
Ia berharap, langkah besar ini mampu membawa perubahan nyata, mulai dari ketersediaan guru hingga pembangunan ruang kelas dan fasilitas seperti MCK yang layak.
Di SD Inpres Sarbe, Plt. Kepala Sekolah, Levina Refideso, menyampaikan keharuannya. “Kami tidak pernah menyangka Kepala Dinas datang langsung menyaksikan kenyataan di lapangan. Dengan ruang kelas yang rusak berat, kami harus bergantian menggunakan kelas. Kelas 1, 2, dan 3 belajar pagi, sementara kelas 4, 5, dan 6 melanjutkan siang hari,” ujarnya. Dari sembilan tenaga pengajar yang ada sebelumnya, kini hanya tersisa tujuh, mengingat adanya kebutuhan pemerataan tenaga pendidik di daerah lain. Namun, semangat 59 peserta didik di sekolah ini tetap berkobar.
Plt. Kepala SD Inpres Sarbe.
Selain dentingan suara mesin perahu fiber, sahutan kicauan burung dan gelombang air ombak sungai, sinar senja pun tak mau kalah seolah-olah menemani perjalanan rombongan ke Kampung Naramasa. Setibanya rombongan pun di sambut hangat oleh warga kampung setempat termasuk tokoh adat. Mereka langsung berdiskusi tentang kendala dan mencari solusi sesuai kebutuhan pendidikan yang lebih baik.
Hembusan angin yang dingin mulai terasa menembus persendian sebagai tanda waktu malam hari telah tiba. Malam itu rombongan memutuskan untuk menginap di kampung kecil yang dikelilingi hutan mangrove. Di pagi hari, kicauan burung dan cahaya mentari menjadi saksi keberangkatan rombongan menuju Kampung Obo yang sempat dikabarkan hampir berbulan bulan tidak ada proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri Obo, dikarenakan keterbatasan tenaga guru yang melaksanakan tugas disana. Perjalanan ini membawa mereka ke tepian Teluk Bintuni, hingga perbatasan dengan Teluk Wondama.
Menggunakan perahu, mereka mencapai baskam PT. Wijaya Santosa sebelum melanjutkan perjalanan darat dengan diantar oleh kendaraan jenis roda empat milik perusahaan kayu menuju Kampung Obo. Langkah-langkah kecil ini menyatu dalam sebuah upaya besar untuk mengangkat wajah pendidikan di pelosok Teluk Bintuni. Sebuah perjalanan yang tidak hanya melintasi batas geografis, tetapi juga menyentuh hati dan asa.
Kampung Obo merupakan salah satu daerah yang berada di Kabupaten Teluk Bintuni, letak geografisnya cukup dekat dengan kabupaten Teluk Wondama. SD Negeri Obo merupakan salah satu target Dikpora dalam mencari fakta dunia pendidikan. Ada 6 rombong peserta didik mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Dengan memiliki 2 ruang kelas yang terbatas dan 1 orang tenaga guru kontrak.
Usai bercengkrama membahas dunia pendidikan bersama Kepala Kampung Obo, Yunus Rensawa, Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga di bawah Kepemimpinan Kepala Dikpora Teluk Bintuni, Dr., Henry D Kapuangan, S. Pd., MM., berkomitmen berkolaborasi untuk menyetarakan pemerataan dunia pendidikan mulai dari pelosok-pelosok kampung sama seperti di wilayah ibukota kabupaten.
Khususnya pendidikan di Kampung Obo. Menurut Yunus Rensawa, selama ini pihaknya melalui program Pemerintahan kampung setempat telah melakukan hal-hal yang dianggap penting untuk mendorong majunya pendidikan, dan infrastruktur hingga tenaga pengajar yang menjadi kewenangan Dinas Dikpora.
Sebagai Kepala Kampung Yunus Rensawa juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Dikpora Teluk Bintuni yang belum lama ini telah dilantik langsung membuat gebrakan nyata baru terhadap dunia pendidikan, dengan berupaya turun kelapangan secara langsung mencari solusi guna menyelesaikan sejumlah persoalan yang terjadi.
“Saya sangat bangga dan terharu, selama sekolah ini bangun sejak sebelum Pemerintahan Teluk Bintuni mekar dari Kabupaten Manokwari, pertama kali baru kali ini ada Kepala Dinas Dikpora menginjakkan kaki di Kampung Obo, untuk melihat secara langsung dunia pendidikan di Kampung kami,” ucapnya sambil mata berkaca kaca.
Ia pun berharap ini merupakan titik awal untuk majunya dunia pendidikan di seluruh wilayah Kabupaten Teluk Bintuni.
Sebelum rombongan Dikpora bertolak ke Ibukota kabupaten Teluk Bintuni. Orang nomor Wahid di Dinas Pendidikan Pemuda dan olahraga tersebut berkomitmen untuk segara memenuhi apa yang menjadi hal dasar di SD Negeri Obo, seperti tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan lainnya. (Wawan)

 




Komentar Anda

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.