BINTUNI,KLIKPAPUA.com–LNG Tangguh menerima kunjungan dari Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Dirjen Migas Tutuka Ariadji dan jajaran pimpinan Kementerian ESDM, Selasa (21/6/2022).
Ini merupakan kunjungan pertama ke area LNG Tangguh. “Kami juga menyambut staf khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Triharyo Hendrawan Soesilo (Hengki), staf ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nanang Untung dan staf Khusus Presiden Joko Widodo, yaitu Billy Mambrasar,” ujar Nader Zaki, bp Regional Asia Pacific, Rabu (22/6/2022).
Para pemangku kepentingan Tangguh ini melihat secara langsung bagaimana menjalankan
lapangan produksi gas terbesar di Indonesia serta melihat kemajuan dari proyek Train 3. Mereka juga mengunjungi main control building di mana mereka bertemu dengan para pekerja, termasuk para lulusan dari Program Pemagangan Teknisi Papua Tangguh.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengaku sangat senang bisa mengunjungi
kilang LNG Tangguh. Ia juga merasa sangat bangga karena melihat begitu banyaknya pekerja Papua di Tangguh, baik sebagai teknisi lapangan maupun dalam peran strategis lain menjalankan produksi Tangguh. “Saya sangat optimis bahwa bp bisa terus memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi Indonesia maupun bagi Papua Barat,” kata Dwi.
Train 3 Tangguh. (Foto: Ist)
Lanjut Nader Zaki, bp Regional Asia Pacific, “Ini merupakan kehormatan besar bagi kami dapat menyambut Pak Dwi, Pak Tutuka, Pak Hengki, Pak Nanang dan Pak Billy ke Tangguh,” katanya.
Kunjungan ini, menurut Nader zaki, menunjukkan kepercayaan dalam kemitraan jangka panjang strategis dan menunjukkan pentingnya LNG Tangguh sebagai aset strategis nasional.
“Kami sangat bangga terhadap kegigihan dari 12.000 pekerja di Tangguh yang mampu terus mendorong diri dan mencapai kemajuan dalam melakukan Proyek Ekspansi Tangguh yang besar, sementara di saat yang bersamaan juga mengelola lapangan produksi gas terbesar di Indonesia secara aman dan andal selama masa pandemi,” jelasnya.
“Kami juga bangga akan kerja sama yang berkelanjutan dengan semua pemangku
kepentingan di Pemerintah Indonesia. Bersama-sama kita bisa memberikan nilai yang terbaik bagi industri energi di Indonesia,” tambah Nader Zaki. (rls/bm)
