BINTUNI,KLIKPAPUA.com–Salah satu korban pembantaian KKB di Kampung Majnik Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni Dewi Manise alias Reva (29) yang sempat hilang sejak (29/9/2022) akhirnya ditemukan Minggu (2/10/2022) pukul 11.45 WIT oleh Satgas Organik 136 dalam keadaan selamat.
Korban sekitar pukul 19.00 WIT tiba di RSUD Teluk Bintuni bersama aparat gabungan Kodim 1806 dan Polda Papua Barat yang dipimpin Kombespol Novia Jaya Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat. Korban langsung ditangani pihak medis di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).
Dari pantauan media ini, korban ketika dirawat masih menggunakan oksigen dalam keadaan sadar dan selang infus di tangan kirinya. Pada kedua kakinya nampak sekali goresan-goresan ranting dan daun yang masih membekas, bahkan kaki bagian kanannya nampak memar membengkak berwarna merah kebiruan, akibat terkilir ketika melompat ke lumpur, dan digunakan untuk berjalan kaki sejauh 9 km dari lokasi kejadian menuju Kampung Inokra, tempat ia diselamatkan oleh warga.
Dalam kondisi di pasang selang oksigen, Reva masih mampu berkomunikasi dengan Dandim 1806 Letkol Inf Kadek Abriawan bersama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat Kombespol Novia Jaya. Dengan suara pelan Reva masih mampu menceritakan bagaimana ia bisa bertahan selama dua hari dua malam di dalam hutan.
Menurut penuturan komandan Kodim 1806 Letkol Inf Kadek Abriawan usai menjenguk Reva di UGD, yang bersangkutan pada Minggu (2/10/2022) siang sekitar pukul 11.45 WIT melapor ke pos siaga satgas organik 136 Kodim Teluk Bintuni, yang didampingi oleh salah satu masyarakat.
Sampai di sana korban langsung di bantu oleh anggotanya untuk melakukan pertolongan medis, kemudian setelah itu melapor kepada Kodim. Mendengar informasi tersebut pihak Kodim langsung berkoordinasi dengan Polres Teluk Bintuni melaksanakan penjemputan dari Bintuni menuju pos Meyerga diperkuat oleh anggota Koramil Mayado.
Berdasarkan pengakuan sementara Reva, pada saat selesai kejadian yang terjadi pada Jumat, 29 September 2022 yang diperkirakan sekitar pukul 17.00 WIT sore yang bersangkutan berusaha melarikan diri dengan loncat terjun ke kolam berlumpur, dan bersembunyi di sana dalam kondisi kakinya sakit karena terkilir ketika melompat.
Takut terlihat oleh KKB, Reva tak berani sedikitpun keluar dari persembunyian hingga semalaman ia tetap berdiam diri di situ, karena ia masih mendengar tanda-tanda KKB masih melaksanakan aktifitas disekitar TKP.
Keesokan harinya Sabtu (30/10/2022) ketika aparat gabungan TNI Polri melakukan evakuasi jenazah di TKP, Reva yang masih bersembunyi sempat mendengar, namun tidak berani keluar karena mengira itu adalah rombongan KKB.
“Pada saat kami ke sana yang bersangkutan tahu kalau ada pasukan yang datang, tetapi tidak berani, karena masih hanya mendengar suara kendaraan kemudian suara letusan karena kami melaksanakan pendaratan sebelum masuk ke TKP,” tutur Kadek.
Pada Sabtu sore korban bergerak menuju ke Kampung Inokra dengan berjalan kaki tertatih, sampai di salah satu rumah milik warga yang tidak ada pemiliknya, korban membersihkan diri karena tubuhnya penuh dengan lumpur selama dua hari. Di kampung tersebut, korban bermalam dan tidur di salah satu rumah masyarakat, kemudian pada Minggu (2/10/2022) korban dibantu warga setempat melapor ke Pos Meyerga, sampai di sana korban di periksa kesehatan, kemudian di berikan makan dan minum.
“Setelah sampai di pos diterima oleh anggota satgas, dilaksanakan pengecekan kesehatan kemudian berikan akomodasi makan minum untuk memulihkan tenaganya dan anggota satgas kemudian melapor kepada saya lalu saat yang bersamaan saya mengirim anggota untuk menjemput,” ujarnya.
Dalam upaya penjemputan tersebut tim Kodim 1806 bertemu dengan Direskrimum Polda Papua Barat. “Korban sampai di rumah sakit umum daerah dibantu untuk mendapatkan penanganan, kondisi saat ini stabil kemudian hanya ada kakinya terkilir dan masih dalam proses pengecekan di rumah sakit hasil pemeriksaan nanti akan kita sampaikan,” jelas Kadek.
Dengan ditemukannya Reva, maka sampai saat ini total 14 korban pembantaian telah ditemukan, 10 di antaranya masih hidup 1 luka tembak dan 4 meninggal dunia di TKP dan jenazah telah di kembalikan ke rumah masing-masing. (dr)
|