HUT Pemda Teluk Bintuni ke 17, di Tengah Pandemi Covid-19 Berlangsung Sederhana dan Terbatas

0
Syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Teluk Bintuni ke 17, yang dipusatkan di aula Sasana Karya, Kantor Bupati, SP 3, Distrik Manimeri, Selasa (9/6/2020) yang berlangsung hikmat, sederhana dan terbatas.(Foto: klikpapua)
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Teluk Bintuni ke-17, yang dipusatkan di aula Sasana Karya, Kantor Bupati, SP 3, Distrik Manimeri, Selasa (9/6/2020) berlangsung hikmat, sederhana dan terbatas.
Mengingat kondisi saat ini dalam situasi pandemi Covid-19, puncak acara seremonial digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus korona. Diantaranya wajib memakai masker, pemeriksaan suhu badan, tersedia tempat cuci tangan, dan pengaturan jarak aman tempat duduk, bagi tamu undangan yang hadir.
Dari pantauan, puncak peringatan HUT Kabupaten Teluk Bintuni tahun 2020, kali ini, hanya menggelar Doa Syukur lintas agama, tidak meriah mengumpulkan masa dalam jumlah banyak seperti tahun- tahun sebelumnya.
Doa syukur dari berbagai agama untuk Kabupaten Teluk Bintuni di usianya yang ke-17 tahun.(Foto: klikpapua)
Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.30 WIT, ditandi dengan hadirnya Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw, Wakil Bupati Matret Kokop, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVIII Kasuari Mayor Jenderal TNI Ali Hamdan Bogra, Dandim 1806 Teluk Bintuni, Letkol Arm Fence Donatus Marani, Kapolres AKBP Hans R. Irawan, bersama tamu undangan lainnya di tempat kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat berdirinya Kabupaten Teluk Bintuni.
Dalam sambutannya, Bupati Petrus Kasihiw menyampaikan, perayaan HUT kabupaten seharusnya dirayakan secara meriah bersama seluruh elemen masyarakat. Namun karena ada pandemi virus korona sehingga dilaksanakan secara sederhana, dan terbatas. “Saya pribadi merasa sedih, padahal di usia, dikatakan sebagai manusia mulai menginjak dewasa, mudah – mudahan seluruh masyarakat bisa memahami hal ini, apalagi keluarga – keluarga dari pejuang berdirinya kabupaten,” kata Bupati Kasihiw.
Oleh karena itu Bupati berpesan agar seluruh masyarakat bergotong- royong bersama – sama kerja keras memutus mata rantai penyebaran  virus korona di daerah ini. “Saya yakin kita bisa, kalau kita bersatu,” pesan Bupati. Bupati Kasihiw mengungkapkan tonggak sejarah berdirinya kabupaten harus menjadi sumber inspirasi dalam membangun daerah yang maju, produktif dan berdaya saing.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Petrus Kasihiw mengungkapkan keberhasilan pembangunan daerah selama 17 tahun. Menurutnya ada perubahan pembangun kearah lebih baik yang perlu terus didorong dalam mengejar ketertinggalan. Selain itu, Bupati juga membeberkan sedikit capaian pembangunan pada periode pertama selama 4 tahun berjalan. Di antaranya peningkatan SDM informal dan formal.
Di bidang industri dan Migas, bekerjasama dengan Petrotekno, baik yang ada di Ciloto maupun yang ada di P2TIM. Untuk P2TIM saat ini telah meluluskan 387 anak. “Kabupaten Teluk Bintuni sebagai tujuan investasi, untuk itu kita tidak boleh menjadi penonton semata, kita harus berani membuat terobosan menciptakan SDM,” katanya lagi.
Kata bupati pihaknya dari program ini telah mampu menurunkan angka penggangguran yang sekarang beras di 6,08 persen.  Serta menurunnya angka kemiskinan dari 34,17 persen di 2016, menjadi 30,56 persen di tahun 2019. Selain itu, program – program lain juga berjalan baik. Seperti padat karya, setiap distrik dapat Rp. 1 miliar, ada 28 distrik. Pendidikan masih gratis dari mulai Paud hingga SMP, untuk SMA juga dapat bantuan melalui siswa.
Kemudian ada juga bantuan modal usaha yang telah diberikan kepada 1.300 lebih penerima mulai dari Rp. 5 juta hingga Rp. 20 juta. Serta ada 5 pengusaha Orang Asli Papua yang menerima bantuan masing – masing Rp. 100 juta. “Diharapkan dapat merangsang masyarakat untuk mau berwirausaha,” pungkasnya.
Pada acara tersebut, Bupati juga menyerahkan sertipikat lahan ke sejumlah instansi vertikal yang telah ada di Teluk Bintuni. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan pembacaan doa berantai dari berbagai agama yang ada. Kegiatan puncak acara HUT kali ini tidak berlangsung lama hanya sekitar 2 jam. Namun berlangsung hikmat, aman dan lancar. (at/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.