CASN Tahun 2018 Pemkab Teluk Bintuni Ikut Latsar Maret Mendatang

0
Kepala BKPP Teluk Bintuni Wilem Tomow.
BINTUNI,KLIKPAPUA.com—Sebanyak 397 CASN Formasi Tahun 2018 ditambah 2 peserta dari K2 akan mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) pada bulan Maret hingga April tahun 2022 mendatang.
Kepala Bidang pengembangan Kompetensi, Penilaian Kinerja dan Penghargaan Kinerja Aparatur pada Badan Kepegawaian Pendidikan Dan Pelatihan (BKPP) Teluk Bintuni Wilem Tomow, Selasa (18/1/2022) mengatakan dari 397 peserta sebanyak 26 adalah peserta golongan II dan sisanya dari peserta golongan III dengan peserta terbanyak dari dinas pendidikan dan kesehatan. “Kita rencanakan pelaksanaan latsar ini Maret hingga April mengingat masa uji coba CPNS berakhir di bulan Mei 2022, itu dilaksanakan di Balai Diklat BPSDM provinsi Papua Barat,” katanya.
Dikatakan mulai 24 Januari hingga 27 Febuari akan dibuka pemberkasan peserta. BKPP juga telah melayangkan surat permintaan kepada BPSDM Papua Barat berikut melampirkan nama peserta. “Sampai dengan saat ini, kita sudah lakukan surat penyampaian persyaratan dan penetapan tanggal pemberkasan dan saat ini adik-adik peserta sementara sedang urus, Belum sampai tanggal pemberkasan 90 persen mereka semangat berkas sudah siap,” katanya.
Direncanakan, pelaksanaan latsar akan dilakukan selama 18 hari tatap muka dalam kelas, ditambah 3 hari mereka kembali dan magang di kantor masing-masing, kemudian kembali ke Manokwari untuk melakukan persentasi ujian aksi perubahan di depan penguji.
Wilem mengatakan, awalnya latsar ini akan dilaksanakan secara virtual zoom, namun karena CPNS yang harus dibina maka perlu dibentuk lagi secara mental, sehingga perlu dilakukan pendidikan tatap muka, agar melatih ketika mereka menyelesaikan masalah di tempat kerja, Namun di sisi lain pelaksanaan tatap muka di luar Bintuni juga memakan anggaran besar.
“Untuk anggaran kita sudah ajukan namun karena belum ada penetapan pagu per OPD sehingga masih menunggu, Kita usulkan hampir Rp7 Miliar lebih karena pelaksanaanya di Manokwari, kalo di sini mungkin hanya sekitar Rp3 Miliar,” katanya. (dr)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.