BINTUNI,KLIKPAPUA.com–Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw dan Matret Kokop, Selasa (20/9/2022) menyerahkan dana padat karya secara simbolis kepada 24 distrik induk dan 4 distrik pemekaran di seluruh Teluk Bintuni yang bertempat di Awarepi.
Penyerahan dana diterima secara simbolis oleh kepala Distrik Babo dan Distrik Kuri dengan masing-masing sebesar Rp500 juta dari total Rp1 Miliar per tahun.
Kepala Badan keuangan dan Aset Daerah Laras Nuryani mengatakan, dana padat karya sebetulnya bukan hal baru, sebelumnya sudah dilaksanakan PMK Nomor 174 yang mengharuskan setiap kabupaten atau kota harus memberikan satu kegiatan penanggulangan inflasi yg salah satunya padat karya untuk menciptakan lapangan kerja.
“Hal itu penting karena terkait dengan peningkatan harga BBM sehingga mengharuskan daerah menyisihkan dana untuk masyarakat,” ujar Laras.
Atas dapat PMK tersebut, maka Pemda Teluk Bintuni mengambil kebijakan untuk menyerahkan dana padat karya kepada distrik yang sebelumnya sudah dilaporkan kepada Kementrian Keuangan.
Sementara itu Bupati Petrus Kasihiw dalam arahanya mengatakan, penyerahan dana padat karya tahun ini dilakukan dalam suasana prihatin ekonomi yang sedang mengalami kontraksi, artinya kondisi ekonomi nasional yang dipengaruhi ekonomi global akibat perang, semua itu memuncak pada kebijakan presiden untuk menyesuaikan harga BBM.
Konsekwensi dari kenaikan harga BBM inilah akan memicu naiknya inflasi yang berimbas harga barang yang mahal.
Dengan penyerahan dana padat karya ini, menunjukan pada kita semua pemerintah tengah berupaya untuk meringankan beban masyarakat. “Saya ingin sampaikan agar dana ini digunakan dengan baik gunakan dengan penuh tanggung jawab di kelola dengan baik, karena dana padat karya ini tidak seperti daerah lain,” ujarnya.
Bupati Kasihiw menekankan penggunaan dana ini harus dipakai untuk kegiatan yang bersifat konstruksi, sesuai dengan kebutuhan dan musyawarah dengan masyarakat, meskipun dalam penggunaanya dana ini diperuntukan bagi kegiatan fisik pedesaan dan produktif.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kasihiw juga memastikan akan memantau pengelolaan dana ini di setiap distrik, untuk menentukan dana tambahan bagi masing-masing distrik kedepanya.
“Nanti kalau pengawasan ke lapangan bagus dapat berjalan dengan baik, maka di perubahan anggaran saya bisa tambah ketika realisasi tahap pertama ini berjalan dengan baik,” ujar bupati.
Namun bupai juga menekankan kriteria tambahan dana padat karya akan di prioritaskan terhadap 5 distrik yg dikategorikan sebagai distrik miskin, setelah itu distrik dengan populasi tertinggi dan distrik dengan tingkat kesulitan tertinggi dan tentunya evaluasi dari capaian tahap pertama. (dr)