Bupati Kasihiw Ingatkan Masyarakat Jangan Anggap Remeh Covid-19

0
Pilkada Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw. (Foto: klikpapua)
BINTUNI,KLIKPAPUA.COM— Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengingatkan masyarakat agar tidak menganggap remeh pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
Pada kegiatan penyaluran bantuan modal usaha, bantuan keagamaan, dan menyerah secara simbolis Mobil Bus sekolah, di Gedung Serba Guna (GSG), Kota Bintuni, Selasa (22/9/2020) Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengatakan jumlah kasus di Teluk Bintuni telah mencapai 300 lebih. Daerah no dua terpapar Covid-19 di Papua Barat, 3 diantara meninggal dunia, dan jumlah sembuh mencapai 100 lebih.
“Orang biasa bilang begini, belum ada yang meninggal trapapa (tidak apa – apa), tra (tidak) usah pakai masker dong (corona) tipu – tipu saja itu, ternyata 3 sudah meninggal to… 3 meninggal karena ada penyakit bawaan, ini yang menyebabkan rasa kita itu seperti menganggap remeh sesuatu, nanti lihat bukti sudah ada yang meninggal baru takut – takut, sekarang saya minta kepada kita semua (masyarakat) jangan menganggap remeh,” katanya.
Orang nomor satu di Teluk Bintuni menegaskan bahwa setiap orang bisa terpapar virus korona. Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat supaya waspada agar tidak terjangkit. “Jadi 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak) itu kita harus pegang teguh, dilaksanakan dan itu jangan diabaikan,” pesannya.
Dengan terus meningkatnya jumlah warha yang terpapar, Bupati Kasihiw  mengatakan pemda telah menerapkan PSBB dengan sedikit kelonggaran. Namun ditempat – tempat yang melibatkan manusia banyak dibatasi untuk keselamatan jiwa manusia. “Tidak ada maksud apa – apa, ini untuk keselamatan manusia, karena hukum tertinggi adalah keselamatan rakyat atau manusia,” pungaksnya.
Oleh karena itu, ia berharap kepada masyarakat bahwa korona adalah musuh bersama. Mari sama – sama menyelamatkan diri mulai dari dalam keluarga, orang lain dan lingkungan. (at)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.