BINTUNI,KLIKPAPUA.COM – Dalam rangka upaya penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona (Covid- 19), Bupati Teluk Bintuni Petrus Kasihiw mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengikuti arahan pemerintah.
“Setiap orang harus bertanggung jawab terhadap hidupnya, oleh karena itu siapa saja tidak bisa menyalahkan orang lain, oleh karena itu kita harus ikuti arahan pemerintah dengan melakukan social distancing atau tinggal di rumah saja kalau tidak ada keperluan penting, kalaupun harus keluar rumah maka selalu menjaga jarak itu sangat penting,” katanya.
Karena menurut Bupati, Kabupaten Teluk Bintuni adalah salah satu daerah yang di indikasikan berpotensi penyebaran Virus Corona, bersama Manokwari dan Raja Ampat, untuk wilayah Papua Barat. Mengingat Bintuni berkaitan dengan adanya perusahaan LNG Tangguh, yang dicurigai akan datang penularan dari luar terutama Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja disana.
Selain itu juga, Daerah Bintuni terbuka, maka potensi terpapar sangat gampang sebab lalu lintas darat dan laut cukup ramai begitupun dari udara.
“Oleh karena itu saya ingin menyampaikan kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Teluk Bintuni, mari kita semua waspada menjaga diri dari Dampak Virus Corona atau Covid 19 ini. Kita tidak perlu takut, tetapi kita waspada, penyakit ini memang dapat disembuhkan, tetapi juga berpotensi pada kematian,” pesannya.
Sebagai langkah awal, Pemda Kabupaten Teluk Bintuni, sudah membentuk Tim Satgas Covid -19, dan telah menjalankan tugas satu Minggu, dengan bekerja maksimal. “Satgas ini tugasnya, adalah melakukan screening terhadap semua orang yang masuk ke Kabupaten Teluk Bintuni. Dan langkah -langkah yang diambil oleh Tim Satgas yakni dengan menyiapkan tempat pemeriksaan yakni adanya posko di jalur masuk dekat Kantor Bupati, posko di pelabuhan Bintuni, posko di Pelabuhan Kampung Lama ( Pos AL ), posko pelabuhan dan bandara babo, ada posko di Tofoi, Posko di aroba, serta di Distrik Weriagar, dan semua posko ini akan kami tempatkan Dokter dengan petugas – petugas medis tapi juga dibawah kendali Tim Satgas, dan masing – masing posko ada ketua satgasnya,” ujarnya.
Ornag nomor satu di kabupaten penghasil gas itu juga menegaskan bahwa terkait informasi virus corona, harus bersumber dari juru bicara Tim Satgas Covid 19. “Jadi saya harapkan kepada masyarakat tidak ada info dari luar yang berdasarkan dari sumber – sumber yang tidak bisa dipercaya. Saya selaku kepala daerah akan tetap terus mengikuti perkembangan dari Tim Satgas ini, saya sangat mengapresiasi Tim Satgas ini,” katanya lagi.
Bupati juga berpesan kepada teman teman wartawan supaya sama – sama semua mendukung kerja satgas. Jadi informasinya harus satu pintu, semua sudah diserahkan ke Satgas untuk memberikan informasi yang jelas.
“Saya berharap dengan kesiapan ini masyarakat percaya bahwa pemerintah sudah melakukan sesuatu, pemerintah tidak tinggal diam, kita bekerja terus, dan kepada para tokoh tokoh agama dan tokoh adat tokoh pemuda serta tokoh perempuan, mari kita saling membantu, kita bantu Tim Satgas Covid 19 Bintuni untuk bisa bekerja maksimal,” katanya.
Bupati menambahkan khusus kepada tokoh tokoh agama jangan ada kesalahpahaman. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah ini bukan melarang aktifitas beribadah di tempat -tempat ibadah seperti masjid dan geraja, terapi untuk sementara agar kegiatan – kegiatan keagamaan yang membuat jamaah atau ummat berkumpul dalam jumlah yang banyak sebaiknya ditiadakan untuk sementara waktu. “Covid 19 tidak pilih kasih, pendeta bisa kena, presiden bisa kena, ulama juga bisa kena, siapa saja bisa berpotensi terjnagkit virus ini, oleh karena itu kita hindari itu semua,” pungkasnya. (at/bm)