BINTUNI,KLIKPAPUA.COM– Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni menyalurkan bantun sembako sebanyak 20.565 paket kepada masyarakat terdampak pandemi Covid -19 di 28 distrik. Peyerahan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Matret Kokop kepada perwakilan distrik, di Kantor Bupati, SP 3, Distrik Manimeri, Jumat (22/5/2020).
Ketua Tim Penanganan Dampak Pandemi Covid-19, Kabupaten Teluk Bintuni, I. G. Putu Suratna mengatakan bantuan sembako tahap dua, akan rampung dibagikan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Dengan nilai perpaket sebesar Rp. 250 ribu. “Untuk bantuan sembako ini, pos nya ada di Dinas Sosial, jadi semua pengadaan segala macam di Dinas Sosial, dan data yang ada berdasarkan penyampaian kepala distrik, berbasis kampung, berbasis rumah tangga,” katanya.
Mekanisme pembagian, menurut Putu Suratna, prosesnya nanti diserahkan ke distrik -distrik yang kemudian menyalurkan ke kampung – kampung. Sementara untuk wilayah distrik yang hanya bisa diakses menggunakan pesawat, ia menjelaskan akan dikoordinasikan untuk cari solusi mengantar paket sembako tersebut. “Untuk Moskona Timur dan Moskona Utara, nanti kalau sudah dapat peswat, entah itu carter atau pinjam di BP, nanti akan dilaksanakan setelah ada pesawat,” ujarnya.
Sementara itu dalam arahannya Bupati Petrus Kasihiw mengatakan pada saat pembagian sembako tahap pertama, ia bersama kapolres dan Dandim turun langsung membagi ke warga. Tujuannya sekaligus untuk memberikan arahan, imbauan agar masyarakat mengikuti anjuran pemerintah. “Dari hasil itu (program pembagian sembako tahap pertama), kita evaluasi ada keluhan – keluarga dari masyarakat, dan pada tahap ke dua kita lakukan tidak seperti tahap pertama, yakni saya secara simbolis serahkan ke kepala distrik, kepala distrik serahkan ke kampung yang tahu jumlah masyarakatnya,” kata bupati.
Rang nomor satu di kabupaten penghasilan gas juga menegaskan dalam proses pembagian di kampung, agar mengikuti protokol kesehatan. Jangan mengumpulkan warga, tapi antar bantuan smebako ini ke rumah-rumah.
Bupati mengatakan dalam pelaksanaan penyaluran butuh anggaran transportasi. Untuk itu pemda telah menyiapkan aggaran melalui dana padat karya. “Nanti bapak dan ibu distrik gunakan dana padat karya tahap ke 2, kan tahap pertama sudah diambil Rp. 250 juta lebih, tahap ke 2 kita salurkan Rp. 150 juta untuk distribusi sembako ke kampung, kepala kampung juga pakai uang dana desa untuk bantu,” katanya lagi.
Pasalnya anggaran padat karya tahap 2 itu digunakan Rp. 50 juta untuk distribusi, sedangkan Rp. 100 juta sebagai cadangan. Apabila ada warga yang belum dapat, distrik bisa gunakan dana tersebut untuk bantuan sembako.
Menurut Kasihiw bantuan sembako ini dari Pemda dan juga DPRD. Karena pemerintah itu terdiri dari legislatif dan eksekutif. “Kita berikan sembako agar tetap di rumah, kalau bantuan bentuk uang nanti warga kevpasar lagi,” pungkasnya. (at/bm)
Editor: BUSTAM