BPBD Bintuni Mencatat Ada 12 Rumah Jadi Korban Kebakaran di Aroba

0

KLIKPAPUA,BINTUNI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Teluk Bintuni telah mengambil langkah awal menangani bencana kebakaran yang terjadi di Kampung Wimbro, Distrik Aroba, beberapa waktu lalu. Hasilnya, bukan sembilan rumah, melainkan ada dua belas rumah yang menjadi korban kebakaran.

Kepala BPBD Teluk Bintuni, Melianus Naa, Jumat (26/4) mengatakan pada tahap awal pihaknya telah melakukan penanganan korban dengan memberikan sejumlah bantuan bahan makanan dan kebutuhan lainnya. Serta mendata korban dan kerugian materil yang disebabkan kebakaran tersebut.

“Kita sudah lakukan tahap awal tanggap darurat kebakaran, dimana laporan awal sebanyak 9 rumah, tapi setelah kami ke lapangan ternyata ada 12 rumah,” katanya di SMA YPK Bintuni, Bina Desa, Kota Bintuni.
Dikatakannya, meskipun tidak ada korban jiwa, namun data rumah yang terkena musibah kebakaran bertambah, maka pihaknya membagikan bantuan dibagi merata.

“Kebutuhan bahan makanan, dan sandang diperuntukan untuk jangka waktu tiga bulan sesuai perhitungan kami, seperti sabun, pakaian, dan bahan makanan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk program rehabilitasi dan konstruksi pembangunan rumah bagi 12 korban kebakaran, pihaknya masih melakukan perhitungan kebutuhan anggarannya.

“Tahap ke tiga pembangunan rumah korban kebakaran masih perlu koordinasi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini OPD yang terkait, mungkin contoh Dinas PU, Sosial atau Perumahan, harus segera turun,” katanya.

Dia mengatakan perumahan tersebut sudah tidak layak di huni karena sistem barak, yang memang merupakan peninggalan perusahaan yang sudah tutup. Sehingga perlu masyarakat uang tinggal harus membangun rumah terpisah.
Sebelumnya musibah kebakaran yang menimpa warga Kampung Wimbro, Distrik Aroba terjadi pada 8 April lalu. Namun laporan yang sampai ke BPBD setempat baru Jumat(12/4/2019).

“Ada 9 kepala keluarga yang secara langsung menjadi korban kebakaran, kita belum tahu penyebabnya apa,” kata Kepala BPBD.

Terkait hal tersebut, pihaknya merespon cepat dengan membentuk tim uang terdiri dari petugas BPBD dan Dinas Kesehatan. Serta menyiapkan bantuan -bantuan untuk sekali jalan dibawa mengingat lokasinya berada di pelosok jauh dari ibu kota kabupaten. (at)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.