WAISAI,KLIKPAPUA.com –Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Raja Ampat telah menyelesaikan penyortiran dan pelipatan kertas surat suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Raja Ampat tahun 2020.
Dari hasil penyortiran dan pelipatan itu, surat suara sah sebanyak 38. 241 (tiga puluh delapan ribu dua ratus empat puluh satu) lembar dan surat suara rusak 85 lembar. Tidak hanya penyortiran surat suara, KPU Raja Ampat juga melakukan pengepakan logistik Pemilu seperti kotak surat suara, bilik, segel dan kebutuhan lainnya.
Ketua KPU Raja, Ampat Steven Eibe, S.STP membenarkan, surat suara yang sudah selesai disortir dan dilipat berjumlah 38. 241 lembar dalam kondisi baik. Sementara surat suara rusak berjumlah 85 lembar, kotak surat suara 205, bilik 210, segel 94.100. Sedangkan untuk Alat Pelindung Diri (APD) Corona Virus (Covid-19) semuanya lengkap.
Untuk sampul surat suara sampai dengan saat ini belum ada, sampul surat suara sah ada, formulir belum ada, alat bantu coblos tunanetra belum ada, panduan KPPS dan PPD belum ada, dan daftar pasangan calon belum ada. Proses keamanan logistik dalam kondisi aman dan terus diawasai oleh pihak kepolisian maupun Badan pengawas pemilu (Bawaslu).
KPU Raja Ampat akan melaporkan secara berjenjang ke KPU Papua Barat, selanjutnya diteruskan ke KPU- RI terkait surat suara rusak. Pihaknya juga terus melakukan koordinasi bersama pihak perusahan soal alat bantu coblos tunanetra.
“Alat bantu coblos untuk tunanetra sudah ada, tinggal dikirim. Karena harus diproses di Jember. Kita sudah sampai disana dan informasinya akan dikirim secepatnya. Selaku ketua membidangi logistik, saya tetap stay untuk memastikan semua kelengkapan logistik, ” kata Steven Eibe kepada sejumlah media di kantor KPU, Kota Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (25/11/2020).
Dalam waktu dekat ini, Sekretaris KPU beserta beberapa stafnya mulai bergerak keluar daerah mengurus berbagai hal yang kurang, untuk nantinya akan ditindaklanjuti segera mungkin.
Sebelum pendistribusian logistik pada H-5, Steven Eibe pun berharap semua kekurangan tersebut sudah terpenuhi sehingga disaat retribusi keseluruh TPS tidak lagi terkendala ataupun ada kekurangan lain.
Direncakan, pada tanggal 4 atau 5 Desember, pihaknya akan melakukan pendistribusian mulai dari tingkat kabupaten hingga turun ke tingkat kampung. “Jadi sejauh ini yang kami lihat, belajar dari Pileg Pilpres, DPD, DPR RI kemarin ada lima kotak surat suara sehingga logistik begitu banyak, tapi kali ini hanya satu kotak surat suara dan satu surat suara jadi tidak terlalu berat,” katanya.
Dengan adanya berbagai dukungan dari pihak KPU Raja Ampat, Bawaslu dan keamanan, Steven Eibe meyakini bahwa pelaksanaan Pilkada tahun ini bisa berjalan dengan baik.
Steven Eibe berharap, penerapan protokol kesehatan lebih diperketat dalam pendistribusian logistik, bahkan penyelenggara PPS, PPD, KPPS dan Sekretariat pun dilakukan rapid test agar dapat dipastikan mereka siap dalam melaksanakan Pilkada yang akan digelar pada 9 Desember mendatang. “Kita semua berdoa, Tuhan berkenan dan meridoi proses Pilkada ini agar bisa berjalan dengan baik, ” pungkasnya. (djw)