PEGAF,KLIKPAPUA.COM– Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai ketika kualitas dan kesejahteraan guru dipenuhi. Untuk itu salah satu orangtua siswa meminta Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak memperhatikan kesejahteraan tenaga pengajar di daerah tersebut.
“Selama ini sekolah-sekolah di Pegaf libur sampai dua bulan. Ini menjadi pertanyaan buat kami orangtua siswa, sekolah libur karena guru malas atau ada penyebab lainnya. Tetapi dari informasi yang kami dapat, guru-guru malas masuk karena hak-hak mereka tidak tersalurkan dengan baik sehingga mereka malas mengajar,” kata Seblon Saiba, di Distrik Anggi, Senin (3/2/2020).
Kualitas guru berperan untuk menentukan berhasilnya satu generasi pewaris negeri. Maka menurut seblon, pemerintah daerah harus memperhatikan kesejahteraan guru agar kualitas pendidikan di pegaf dapat meningkat. “Pegaf dimasa mendatang, 20 tahun atau 50 tahun kedepan tergantung Pendidikannya. Saya minta dinas pendidikan memperhatikan mereka (guru) dan juga menegur mereka agar jangan malas-malasan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, seblon mengatakan, bila dibandingkan dengan kondisi daerah, upah yang diterima seorang guru masih minim. Apalagi bagi mereka yang masih berstatus non PNS (honor daerah), hanya menerima upah Rp. 2 juta/bulan yang diterima setiap 3 bulan. Upah yang minim membuat banyak guru dipegaf mencari penghasilan tambahan sehingga tidak fokus untuk mengajar.
“Mereka (guru) banyak yang berjualan di waktu jam sekolah, mereka tidak fokus untuk mengajar. Kita sebagai orang tua siswa tidak bisa menyalahkan mereka. Guru juga mempunyai keluarga yang harus dinafkahinya, sementara kalau berharap gaji tidak akan cukup,” katanya.
Ia pun mengharapkan, pemerintah daerah memberi perhatian khusus untuk masalah tersebut. Seblon menyarankan, Pemda dapat memberikan tunjangan (insentif daerah pedalaman) kepada guru-guru di pegaf. Tunjangan dari pemerintah merupakan pemantik agar mereka bersemangat menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.(rsl/bm)
