MANSEL, KLIKPAPUA.com- Proyek rehabilitasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Lacharoi di Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), mangkrak dan belum rampung hingga saat ini.
Hal ini membuat para siswa-siswi terpaksa belajar di laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya, bahkan di teras kantor karena kondisi ruangan mereka sudah tidak memungkinkan untuk ditempati.
Proyek rehabilitasi ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 236.587.000 bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023 dan dikerjakan oleh pihak ketiga CV Putra Arfak Damai dengan masa kerja 90 hari sejak September 2023.
Namun, informasi yang dihimpun media ini menunjukkan bahwa pekerjaan baru dimulai pada bulan November 2023 dan hanya beberapa bagian yang dikerjakan sebelum dihentikan.
Kondisi ini membuat para siswa-siswi mengalami kesulitan belajar dan terpaksa belajar di tempat yang tidak memadai.
Pantauan media ini, sejumlah bagian tehel depan teras dan tehel ruangan sekolah yang dibongkar masih berantakan dan belum dipasang kembali.
Kepala Sekolah SMK YPK Lacharoi, Fientje A. Lapian memgaku telah melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan pihak kepolisian setempat.
Ia berharap agar proyek tersebut segera diselesaikan karena sudah memasuki tahun ajaran baru.
Kepala Disdik Mansel, Agus Mandacan, telah mengonfirmasi hal tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil pihak ketiga untuk menyelesaikan proyek tersebut.
“Nanti kita akan membuat kesepakatan dengan pihak ketiga untuk mengerjakan, supaya segera selesaikan dan tuntaskan kalau tidak kita akan tindak lanjuti,” ucapnya.
Ia memberikan waktu 10-20 hari kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan dan menyelesaikan proyek tersebut.
“Saya sudah panggil, kita berikan waktu sepuluh sampai dua puluh hari kedepan mereka harus tuntaskan,” tegas dia. (aco)