Perindah Objek Wisata Gunung Botak, Dinas Pariwisata Mansel Bangun 10 Gasebo

0
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manokwari Selatan, Hendrik Mokiri. (Foto: Andi/klikpapua)
MANSEL,KLIKPAPUA.com— Dinas Pariwisata Kabupaten Manokwari Selatan tahun ini akan mempoles objek wisata Gunung Botak dengan membangun 10 unit Gasebo untuk tempat bersantai bagi wisatawan.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manokwari Selatan, Hendrik Mokiri saat ditemui di kantor Bupati, Kamis (20/5/2021) mengatakan, tahun ini dinas tersebut hanya memiliki satu kegiatan fisik yakni pembangunan Gasebo. Mengingat masih dalam situasi pandemi, sehingga sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Pembangun Gasebo ini kami pertahankan untuk dilaksanakan, karena Gunung Botak merupakan icon Manokwari Selatan, sehingga sangat perlu untuk dipoles, karena kalau tidak ada pembangunan di sini (Gunung Botak), maka icon Mansel ini tidak akan kelihatan,” katanya.
Upaya untuk mempromosikan wisata Gunung Botak, menurutnya akan dilakukan melalui media sosial dan beberapa rekanan di luar, seperti di Bali dan Jakarta. Disamping mempromosikan Gunung Botak, pihaknya juga akan memperkenalkan Batik Arfak hasil karya Ketua PKK Mansel.
Untuk penarikan retribusi masuk dalam rangka mendongkrak pendapatan daerah, dinas tersebut belum akan melakukannya. Pasalnya pihaknya masih menunggu regulasi perda/perbup. “Sehingga pada saat pelaksanaan penarikan retribusi masuk di lokasi objek wisata masyarakat sudah bisa paham serta nantinya akan kami sertai dengan sosialisasi sadar wisata kepada masyarakat,” ujar Hendrik.
Lanjut Hendrik mengatakan, kedepan pihaknya juga akan persiapkan Senter dan Gasebo diakhir tangga seribu, karena disitu baru hanya ada tempat selfie love. “Tapi nanti tempat selfie akan kami lepas dan rencana membangun Gasebo di situ satu unit sebagai tempat bersantai di atas, dan rencananya tahun depan akan kami bangun untuk ukurannya agak besar dan disitu rencana dilengkapi dengan teropong pemantauan untuk memantau keindahan disekitar,” ungkapnya.
Untuk penjagaan fasilitas di tangga seribu yang sudah dibangun, pihaknya akan melibatkan masyarakat Kampung Yekwandi untuk menjaga.  Sementara di Gunung Pramuka akan dipercayakan kepada masyarakat di Kampung Siep. “Untuk menjaga, karcis masuk yang saat ini mereka minta sebesar Rp 10.000, itu untuk operasional mereka seperti pembeli air minum dan rokok dalam melakukan pembersihan sampah di sekitar dan itu sudah dibicarakan dengan Dinas Pariwisata, sehingga itu bukan sebagai retribusi masuk tetapi untuk pembersihan dan operasional,” pungkasnya.(eap)

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.