MANSEL,KLIKPAPUA.com- Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Barat melakukan peninjauan spot-spot wisata gunung botak didampingi sejumlah pejabat Pemkab Mansel dan pemilik hak ulayat, Selasa (19/3/2024)
Kepala bidang penanaman modal dan promosi DPMPTSP Papua Barat Agustinus Dapa Doda menjelaskan, untuk dokumen IPRO (Investment Project Ready To Offer) sudah masuk di Kementerian Investasi/BKPM untuk di carikan investor.
“Pengembangan Pariwisata Gunung Botak merupakan salah satu IPRO (Investment project ready to offer) dari 10 project investasi di Indonesia masuk di kementerian investasi/BKPM Tahun 2023,” ungkapnya.
Dikatakan, dari penjelasan kepala dinas PU dan Pariwisata Mansel bahwa, Pemerintah setempat telah menyiapkan lahan untuk dibangun hotel skala besar. Dukungan Pemkab dan masyarakat hak ulayat Mansel diharapkan dapat segera menarik minat investor.
“Kepala sukunya juga sangat menyambut baik sehingga kita tinggal melihat ketika investor masuk masyarakat maunya pola skema kerjasamanya seperti apa nanti,” jelasnya usai meninjau spot wisata gunung botak.
“Pelaksanaan kajian dokumennya kita sudah lakukan kerjasama unipa sejak tahun 2021 dan tahun 2023 kita dipilih dari sekian IPRO di seluruh Indonesia yang masuk di provinsi Papua Barat salah satunya masuk Mansel termasuk Pegaf ini merupakan suatu kebanggaan bagi kita tentunya,” bebernya.
Dikatakan, untuk dokumen IPRO di Provinsi Papua Barat baru ada dua dokumen yakni Mansel dan Pegaf sama-sama untuk pengembangan hotel dan resort.
Dalam kesempatan tersebut, kepala dinas pariwisata Yakobus Ramar menuturkan, untuk mengembangkan potensi yang ada membutuhkan dukungan penuh dari pemilik hak ulayat.
Kemudian, kepala suku kuri wamesa Mansel Septer Maniai menyatakan dukungannya kepada pemerintah untuk pengembangan objek wisata gunung botak di Mansel. (aco)