MANSEL,KLIKPAPUA.com–Kali Mati kembali meluap, Jumat (6/4/2024) malam, sekitar pukul 22.30 WIT. Puluhan pemukiman warga di Kampung Tobou, Nyamtui dan Hamawi, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan terendam. Termasuk tempat ibadah (gereja) dan sekolah. Sehari sebelumnya, hanya Kampung Tobou.
Ini membuat warga tiga kampung tersebut melakukan pemalangan jalan, lantaran kecewa kurangnya perhatian pemerintah atas aspirasi mereka.
“Saya sudah beberapa kali meminta pemerintah daerah,lewat media, meminta pemerintah membuat bronjong dan normalisasi kali sekitar sempadan di kampung yang dekat Kali Mati, tapi sampai sekarang tidak ada respon,” ungkap Jefri Mandacan,Pemuda Kampung Tobou. Tak berselang lama palang kembali dibuka.
Jefri menegaskan warga akan kembali melakukan pemalangan, Minggu (7/4/2024) siang, jika Bupati Mansel tidak datang menemui mereka.
“Sebagai korban kami ingin mendengarkan langsung dari Bupati, langkah antisipasi dari pemerintah daerah untuk menanggulangi solusi bencana yang ada. Sampai belum tiba menemui kami, Minggu palang tetap jatuh,” tegas Jefri.
Ia juga menduga banjir yang merembes ke rumah warga di tiga kampung, akibat perusahaan yang beroperasi di sepanjang Kali Mati.
Selain tiga kampung tersebut, banjir juga terjadi di kampung lainnya, seperti Kampung Bamaha, Inden Satu, Dusun Kemiri. Dari hasil pantauan lapangan, banjir baru mulai surut sekitar pukul 05:00 WIT. (aco)