MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Kantor Basarnas Manokwari melakukan Caffee Morning bersama awak media di Manokwari. Di sela coffee morning, para awak media diberikan pembelajaran bagaimana tidak panik saat terjadi kebakaran. Yang dibawakan oleh Instruktur Muh Hairul. Sebelum melakukan praktek di luar lapangan Hairul memberikan pembekalan, mulai dari perkenalan alat, proses pemadam api mulai dari tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan kegunaannya, serta penggunaan handuk basah untuk memadamkan api.
Hairul menyampaikan dalam situasi kebakaran tak boleh panik, harus tetap tenang. Kebakaran di bagi menjadi empat klasifikasi mulai dari kebakaran kelas A, kebakaran yang disebabkan oleh benda padat seperti kayu, kain, kertas atau plastik. Kelas B kebakaran yang disebabkan oleh benda cair atau gas yang mudah membakar seperti bensin, cat, thinner, gas LPG dan gas LNG.
Kelas C kebakaran, yang disebabkan oleh penggunaan komponen elektrik (listrik) seperti televisi, refrigerator, instalasi listrik, dan sebagainya. Dan kelas D kebakaran yang disebabkan oleh benda metal yang mudah terbakar seperti potassium, sodium, aluminium, dan magnesium.
Lanjut Hairul selain klasifikasi kebakaran, APAR juga terdiri dari beberapa jenis, mulai dari cair, serbuk, karbon dioksida dan busa. APAR jenis cair bisa difungsikan untuk kebakaran kelas A dan kelas C. Untuk APAR jenis serbuk untuk kebakaran kelas A,B,atau C. APAR karbon Dioksida bisa digunakan di kebakaran kelas B dan C, sedangkan untuk Appar jenis Busa digunakan untuk kebakaran kelas A dan B. “Selain tabung ada juga alat pemadam kebakaran baru merek Sumato, yang bisa diinstalisi dekat titik rawan kebakaran seperti panel listrik, MCB Listrik, tabung gas elpiji dan lain-lainnya. Sumato sudah banyak di jual di toko-toko yang berada di Manokwari,” ungkap Hairul.
Usai melaksanakan teori di dalam ruangan, para awak media di ajak keluar ruangan untuk melakukan praktek langsung cara memadamkan api yang sedang menyala membara dengan menggunakan handuk basah dan tabung APAR.(aa)