Wagub Lakotani dan Staf Khusus Menkumham Beri Pembinaan Target Kinerja dan Penguatan Pembangunan Zona Integritas

0
SORONG,KLIKPAPUA.com – Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Mohamad Lakotani dan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI Bidang Transformasi Digital, Fajar B.S. Lase memberikan Pembinaan Target Kinerja dan Penguatan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas daei Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Papua Barat tahun 2021, Kamis (18/3/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sorong itu dihadiri seluruh Pimti Pratama, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan diikuti oleh seluruh Tim Kerja Pembangunan ZI  di Lingkungan Kanwil Kumham Pabar secara virtual.
Lakotani dalam arahannya menyampaikan bahwa dalam memerangi korupsi, sungguh sangat penting bagi setiap aparatur sipil negara untuk terus berkomitmen menjaga integritas dengan melaksanakan reformasi birokrasi yang menjadi kunci terciptanya pemerintahan yang baik.
“Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Reformasi Birokrasi dimana Reformasi Birokrasi merupakan pintu masuk terselenggaranya good governance,” ucap Lakotani.
Lebih lanjut dikatakannya, inovasi dalam pemberian pelayanan publik juga merupakan hal yang juga menjadi salah satu faktor penting dalam meraih predikat WBK/WBBM.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Papua Barat (Slamet Prihantara) dalam laporannya menyampaikan progress pelaksanan tusi Kanwil Kemenkumham Papua Barat beserta jajarannya. Salah satunya terkait pelaksanaan Deklarasi Janji Kinerja dan Pencanangan Zona Integritas menuju WBK/WBBM Tahun 2021 yang mendapat dukungan penuh oleh Pemerintah Daerah.
Menanggapi laporan yang disampaikan, Fajar Lase menyampaikan bahwa Kepala Satuan Kerja wajib untuk memahami terkait 8 area perubahan dalam reformasi birokrasi khususnya 6 area yang menjadi faktor pengungkit dalam Lembar Kerja Evaluasi WBK/WBBM.
“Mulai dari area perubahan yang berbicara tentang perubahan mindset dan culture set, penataan SDM aparatur, penataan tata laksana tentang pembaharuan SOP, penguatan akuntabilitas yang berkaitan dengan pelaksanaan tusi yang dapat dipertanggungjawabkan, penguatan pengawasan, dan akhirnya peningkatan kualitas pelayanan publik,” ujar Fajar Lase.
Satker juga diharapkan mampu memetakan potensi pelanggaran-pelaggaran yang dapat terjadi dengan membuat mitigasi risiko melalui inovasi berupa aplikasi atau SOP yang mumpuni dan memberi dampak besar bagi masyarakat.
Ditambahkannya, Satker tidak boleh mengecilkan Humas namun memberikan perhatian khusus agar berita yang bernilai positif dari satker dapat dikapitalisasi dan menjadi trending topic.”Saya yakin dan percaya pak Kakanwil sudah memberikan contoh, menjadi role model serta mendorong jajarannya untuk berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan terus melakukan perubahan yang positif kepada masyarakat,” ucapny mengakhiri arahan. Kegiatan tersebut diakhiri dengan penguatan oleh masing-masing unit eselon I dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan.(rls)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.