
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Wakil Bupati (Wabup) Manokwari, H. Mugiyono menegaskan bahwa program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari dalam menurunkan angka stunting.
Pernyataan tersebut disampaikan Wabup Mugiyono saat membuka kegiatan intervensi stunting melalui program PMT di Manokwari, Kamis (26/6/2025).
“Kami ingin memastikan setiap anak di Manokwari tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. PMT bukan hanya bantuan makanan, tapi juga edukasi gizi dan penguatan peran posyandu dalam mendampingi keluarga,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari upaya lintas sektor, melibatkan pemerintah, sektor swasta, tokoh agama, adat, hingga masyarakat, dalam rangka menekan prevalensi stunting secara signifikan dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Sekretaris BKKBN Papua Barat, Yahya Rumbino, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa penanganan stunting tak hanya menyangkut asupan gizi, tapi juga menyentuh persoalan lingkungan dan pola asuh.
“Karena tidak diperbolehkan menggunakan dana APBD atau APBN, maka kita menggandeng sektor swasta dan individu melalui Gerakan Orang Tua Asuh Anak Stunting,” jelas Yahya.
Menurutnya, target 800 orang tua asuh di Papua Barat sudah tercapai, dengan kontribusi besar dari Kabupaten Manokwari. Program ini menjadi bagian dari strategi besar Papua Sehat, Cerdas, dan Produktif menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua panitia kegiatan, Maria Marta Patipelohi, dalam laporannya mengungkapkan, data terbaru mencatat jumlah ibu hamil di Manokwari sebanyak 5.819 orang, dengan 1.358 berisiko stunting.
Sedangkan jumlah baduta mencapai 6.439 anak, dengan 338 anak masuk kategori berisiko.
“Sejauh ini, intervensi sudah dilakukan kepada 108 ibu hamil dan 150 baduta melalui program PMT selama 90 hari. Setiap anak mendapat makanan bergizi senilai Rp20.000 per hari dengan menu yang dirancang oleh ahli gizi,” jelas Maria.
Sejak program diluncurkan, 15 orang tua asuh telah mendukung pemenuhan gizi bagi 53 ibu hamil dan 73 baduta.
Dukungan tersebut merupakan hasil komitmen bersama lintas sektor yang telah ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman pada 13 Januari 2025 lalu.
Wakil Bupati Manokwari menutup kegiatan tersebut dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam menurunkan angka stunting dan membangun generasi sehat sebagai bagian dari keberhasilan pelaksanaan Otonomi Khusus di Papua. (mel)