MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Tiga hari Traffic light di Haji Bauw mati menyebabkan arus dan situasi lalu lintas tidak teratur, masyarakat keluhkan tidak adanya petugas yang berjaga mengatur lalulintas.
Kondisi ini sangat membahayakan pengguna jalan, mengingat persimpangan Haji Bauw merupakan salah satu titik temu arus lalu lintas padat di dalam kota.
Tanpa adanya sinyal lampu, pengemudi saling serobot, memicu kekacauan, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Situasi diperparah dengan ketiadaan petugas kepolisian yang berjaga dan mengatur arus lalu lintas di lokasi tersebut.
Masyarakat harus berjuang sendiri untuk melintas, sering kali harus mengambil risiko tinggi di tengah padatnya kendaraan.
Keresahan diutarakan oleh salah satu warga Manokwari, Eka Mimi.
Ia mengkritik keras lambannya respons dari pihak-pihak terkait, khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) yang berwenang atas pemeliharaan infrastruktur lalu lintas.
“Sudah tiga hari! Tiga hari lampu merah ini mati, dan tidak ada perbaikan. Ini jelas membahayakan kami pengguna jalan. Persimpangan Hj. Bauw ini titik krusial. Kenapa harus menunggu ada korban jiwa atau kecelakaan parah baru bergerak? Pihak terkait, tolong jangan diam! Segera perbaiki lampu ini dan kirim petugas untuk mengurai kekacauan sampai lampu berfungsi normal,” ujar Eka Mimi dengan nada kesal, Senin (8/12/2025).
Ia menambahkan bahwa kerusakan traffic light yang berulang kali terjadi menunjukkan kurangnya perawatan dan keseriusan dalam menjamin keselamatan berlalu lintas di Manokwari.
Masyarakat Manokwari mendesak Pemerintah Kabupaten Manokwari melalui Dinas Perhubungan untuk segera mengambil tindakan cepat. Perbaikan traffic light menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah timbulnya korban dan mengembalikan ketertiban arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Tuntutan lain adalah agar kepolisian menempatkan personel di persimpangan Haji Bauw selama masa perbaikan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan. (mel)
