MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw menegaskan, Pemerintah Provinsi Papua Barat akan membahas sejumlah hal penting yang menjadi atensi Negara.
“Mendagri menyerahkan surat Keputusan Presiden yang disampaikan kepada saya (Pj Gubernur Papua Barat) dan Gubernur Banten untuk melanjutkan penanganan stunting,” ujar Waterpauw saat memimpin apel pagi, Senin (26/5/2023) di halaman kantor gubernur.
Dikatakan, bahwa angka stunting di Provinsi Papua Barat mengalami kenaikkan. Saat ini Papua Barat berada di angka 26 persen. Sehingga Waterpauw mengajak semua pihak untuk gotong royong dengan semangat yang sama dalam menekan angka stunting di Papua Barat.
Menurutnya, Papua Barat memiliki sumber daya alam baik hutan dan laut yang cukup luas, sehingga harus diatur dengan baik, agar di tahun 2024 angka stunting Papua Barat dapat turun menjadi 14 persen. “Diharapkan dalam waktu cepat kita bisa melakukan upaya-upaya gerak bersama untuk menurunkan angka stunting ini,” tuturnya.
Ditambahkan Waterpauw, selain angka stunting Papua Barat, juga ada beberapa kabupaten yang mengalami kemiskinan ekstrem.
“Kemiskinan ekstrim di Papua Barat saat ini masih menduduki angka 8,5 persen, padahal diharapkan di tahun 2024 kemiskinan extream menjadi 0 persen, secara keseluruhan,” ucapnya.
Untuk menjawab hal itu, Waterpauw meminta Sekda, Bappeda dan para pimpinan OPD untuk bersama-sama membahasnya. “Ini perlu relevansi, miskin ekstrem dan stunting. Saya bersama OPD teknis dan PKK kita akan coba melaksanakan kegiatan-kegiatan di Posyandu. Saya sedih dan juga prihatin lihat anak-anak kita yang tidak sehat. Ini yang harus kita kerjakan. Bukan kita pergi rawat mereka, bukan kita biayai mereka dengan yang besar, namun cukup dengan tingkatkan gizi mereka,” katanya.
“Prinsipnya kita sebagai pelayan masyarakat kita buat berbagai macam pola yang masuk akal dan realistis, relevan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat untuk jangan takut, khawatir tapi terus hadir untuk kepentingan mereka,” pungkasnya. (aa)