STIH Manokwari Lepas 265 Mahasiswa KKN Angkatan 41 di 4 Kabupaten 

0
Pelepasan mahasiswa KKN STIH Manokwari angkatan ke-41 tahun akademik 2024/2025. (Foto: Ist)

MANOKWKARI, KLIKPAPUA.com- Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari resmi melepas sebanyak 265 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) angkatan 41 ke empat Kabupaten di Papua Barat, Kamis (15/8/2024) di kampus Wosi.

Pelepasan mahasiswa KKN STIH Manokwari juga dihadiri oleh kepala Suku Besar Arfak, Dominggus Mandacan, Pemerintah Daerah dan Forkopimda di daerah ini.

Ketua Panitia, Yohana Watofa yang juga selaku kepala LP2M STIH Manokwari mengatakan, sesuai SK Ketua STIH Manokwari nomor 48/SK/STIH-MKW/VI2024, jumlah peserta KKN tahun 2024 ini tersebar di kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama.

“Tahun ini STIH Manokwari juga mengutus 3 perwakilan mahasiswa untuk melaksanakan KKN Kebangsaan di Maluku, dan KKN Mandiri di Malaysia,” ucapnya.

Ketua STIH Manokwari, Filep Wamafma dalam sambutannya berpesan kepada peserta mahasiswa KKN untuk menjaga nama baik kampus.

“Melakukan hal yang terbaik untuk dicontohi masyarakat, tinggalkan kesan baik jangan tinggalkan masalah,” tutur Senator DPD RI

Selain itu, kata Filep, mahasiswa KKN juga dituntut memberikan sosialisasi terkait Pilkada serentak 2024, mengajak masyarakat untuk datang menyalurkan hak pilihnya ke TPS.

“Ini tahun politik, mahasiswa KKN tidak boleh hadir sebagai provokator. Kalian punya tugas mengajak masyarakat di Papua Barat untuk berbondong-bondong ke TPS, melakukan sosialisasi kepada masyarakat sesuai tugas,” tutur Filep.

Filep berharap, selama sebulan program KKN dapat dijalankan sesuai program dengan mengabdi memberikan pelayanan kepada masyarakat disetiap lokasi KKN.

Kesempatan ini, Dominggus Mandacan menitip pesan kepada mahasiswa KKN STIH Manokwari, agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang dipelajari selama kuliah.

“Ketika di lokasi KKN, mahasiswa harus melakukan pendekatan adat budaya setempat, pendekatan keagamaan tapi juga pendekatan hukum adat masyarakat setempat,” tutur Dominggus. (dra)



Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.