Solidaritas Warga Manokwari Minta Pemerintah Menutup Akses Bandara dan Pelabuhan

0
Solidaritas warga Manokwari menggelar aksi meminta pemerintah menutup akses bandara dan pelabuhan di Papua Barat. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Menanggapi penyebaran Covid-19 (Virus Corona) yang telah mendunia, bahkan menyasar Indonesia.Solidaritas warga Manokwari meminta pemerintah menutup akses bandara dan pelabuhan di Papua Barat.
Aksi ini dilakukan sejumlah warga di Lampu Merah Makalo, dengan membentangkan spanduk bertuliskan“ Tutup Airport dan Pelabuhan Laut. Manokwari # zerocovid19 “. Setelah melakukan aksi di Perempatan Lampu Merah Makalo, aksi berlanjut ke Sekretariat Tim Satgas Covid-19 yang bermarkas di Swiss Belhotel Manokwari.
Solidaritas tersebut diterima oleh Ketua Tim Satgas, Derek Apner. Adolf Tapilatu mewakili  solidaritas warga menyampaikan tujuh pernyataan sikap.  Mengingat penyebaran Covid-19 yang semakin tidak terkendali dan atas perlindungan warga Manokwari dan kota lain di Papua Barat, maka dengan ini mereka menuntut kepada semua pihak yang terlibat dalam penanggulangannya untuk:
Pertama, mendukung Gubernur Provinsi Papua Barat dan Bupati Kabupaten Manokwari untuk secara tegas dan  sesegera mungkin menutup secara permanen bandara udara dan pelabuhan laut di Manokwari dan kota lain di Papua Barat dari arus kedatangan dan kepergian orang, guna mencegah penyebaran Covid-19.
Kedua, mendukung gubernur dan Bupati Manokwari untuk mengatur  dan mengendalikan pengoperasian buka tutupnya sektor jasa seperti warung makan, pasar, kios restoran, kafe, keday,pemangkas rambut dan lainnya yang sekiranya perlu pada jam- jam tertentu.
Ketiga, mendukung gubernur dan bupati Kabupaten Manokwari untuk menutup secara permanen panti pijat, kolam pemandian, bar dan karaoke.
Keempat, memberikan dukungan dan bantuan bahan pokok makanan kepada  tenaga kerja bongkar muat (TKBM) pelabuhan, mahasiswa perantauan di kota studi Manokwari dan warga tidak mampu.
Kelima, mendukung operasi pasar sembako secara reguler dengan syarat pembelian yang di kontrol bagi masyarakat dengan mekanisme kartu keluarga, operasi pasar sembako agar dilakukan per distrik/kelurahan hingga masa darurat bencana berakhir.
Keenam, memberikan up date informasi terkait status ODP, PPD, suspect dan pasien positiv beserta alamatnya kepada publik guna membangun komunikasi dan isolasi mandiri antar masyarakat.
Dan ketujuh, mendesak dan mendukungan aparat keamanan dan kepolisian  guna mengambil tindakan tegas dan persuasif dalam mengontrol mobilitas masyarakat. Usai membacakan isi tuntutannya  solidaritas warga Manokwari  membubarkan diri dari depan lobi Swiss Belhotel secara tertib.(aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.