Simposium IDI Cabang Manokwari, Penanganan Covid 19, Dibentuk Satgas Kesiapsiagaan

0
Simposium dan rapat kerja pengurus IDI Cabang Manokwari. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM–  Simposium dan rapat kerja pengurus IDI Cabang Manokwari dibuka oleh Bupati Manokwari yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM,drg. Henri Sembiring. Thema pada simposium ini “Aktualitasi Rapat Kerja dan Mengoptimalkan Eksistensi dan Intregritas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Manokwari.” 
Henri Sembiring mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu iven yang diselenggarakan IDI Cabang Manokwari yang bertujuan meningkatkan pengetahuan para dokter dan tenaga kesehatan lainnya di Kabupaten Manokwari.
“IDI Cabang Manokwari telah banyak mengambil peran strategis sesuai fungsinya dalam mendukung pembangunan Kabupaten Manokwari, khususnya bidang kesehatan. Hari ini telah berkumpul semua unsur profesi kesehatan baik para dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya,” ujar Henri saat membacakan sambutan Bupati, Sabtu (14/03/2020 ) di salah satu hotel di Manokwari.
Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM,drg. Henri Sembiring. (Foto: Aufrida/klikpapua)
Lebih lanjut Henri mengatakan  untuk kegiatan simposium, akan membahas materi terkait Covid-19, Triple Eliminasi Hepatitis B, Malaria dan Ingeksi Sifilis pada ibu hamil dan bayi baru lahir, dan penilaian awal serta penanganan cedera kepala di daerah perifer.
Lanjut Henri mengatakan, pemerintah memberikan apresiasi kegiatan simposium yang dilakukan IDI Cabang Manokwari, dalam hal penanganan Covid 19, yaitu dengan pembentukan Satgas Kesiapsiagaan. Berdasarkan informasi resmi dari Kementrian Kesehatan RI, data terakhir (13/03/2020 ) pukul 12:00 WIB, pasien Covid 19 berjumlah 34, dua berhasil sembuh, data terus berkembang.
Henri menambahkan dengan adanya kejadian infeksi Corona di lndonesia, tentunya banyak menimbulkan keresahan masyarakat. Salah satu upaya dalam rangka antisipasi penanganan kasus wabah COVID-19. Pemerintah daerah,dan jajaran pengambil keputusan, seluruh tenaga medis dan masyarakat harus bekerja sama dalam mencegah dan memerangi wabah corona tersebut.
Pemerintah Kabupaten Manokwari siap mendukung upaya tenaga kesehatan khususnya IDI Cabang Manokwari dalam memerangi wabah Corona, khususnya pada bagian regulasi dan administratif.
Harapan Pemerintah Kabupaten Manokwari agar Satgas Kesiapsiagaan yang telah dibentuk dapat melakukan tugasnya untuk pencegahan dan kontrol penularan infeksi COVID-19, bersama-sama dengan pemerintah melalui Dinas Kesehataan untuk melakukan perencanaan pelatihan petugas kesehatan, edukasi dari perawat. Dokter kepada pasien mengenai pola hidup sehat, pencegahan, tanda dan gejala infeksi Virus Corona, strategi mengenai deteksi dini infeksi dan strategi diagnostik laboratorium agar virus Corona dapat cepat terdeteksi dan cepat dilakukan penanganan.
Peserta simposium dan rapat kerja. (Foto: Aufrida/klikpapua)
“Tenaga kesehatan khususnya dokter dapat meningkatkan ethos kerja tetap bertugas secara profesional di tempat tugas masing-masing baik di rumah sakit, puskesmas, maupun praktek swasta. Dan juga agar IDI Cabang Manokwari tetap terus melakukan kegiatan- kegiatan positif, baik melalui seminar, pelatihan, maupun kegiatan bakti sosial lainnya,” harapnya.
Ketua IDI Cabang Manokwari, dr Adhe Ismawan menambahkan, simposium ini diadakan guna meningkatkan pengetahuan dari anggota pada rekan-rekan sejawat kesehatan.
Raker merupakan suatu perputaran roda organisasi agar kedepannya kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2020 ini dapat terarah dengan baik dan dapat terencana dengan baik, sehingga target-target yang sudah dibuat bisa tercapai.
Ketua Panitia  dr. Raymond Liem dalam sambutannya mengatakan, rapat kerja IDI Cabang Manokwari ini untuk mengoptimalkan eksistensi dan integritas IDI Cabang Manokwari yang sejalan dengan thema yang diangkat. “Acara ini juga menunjukkan niat kami untuk terus menjalin kerjasama di antara tenaga kesehatan khususnya di Manokwari,” tuturnya.
Oleh karena itu pada simposium kali ini peserta tidak hanya terbatas pada peserta dokter, tetapi juga terdiri dari bidan, perawat, apoteker dan ahli farmasi, yang jika ditotal mencapai 170 orang.(aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.