MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Everdina Wanggai, Penanggungjawab KDS Fatamalara mengatakan, setiap puskesmas harus memiliki Kelompok Dukungan Sebaya (KDS). “Saya belum mengetahui puskesmas-puskesmas lain, karena saya menangani KSD wilayah Puskesmas Wosi, Fatamalara ada sebanyak 78 orang,” ungkap Everdina, Jumat (14/8/2020) di kantor KPA Provinsi Papua Barat. Ke 78 KDS ini mereka bisa berbaur bersama orang lain, tanpa merasa tersisihkan.
Mereka memiliki usia bervariasi, mulai dari remaja hingga dewasa. “Mereka mahasiswa, pasangan suami istri, ibu rumah tangga. Mereka tertular bukan dari pekerjaan yang bisa dibilang tanda kutip, melainkan mereka korban,” ungkapnya.
Everdina menjelaskan, bahwa data itu diperoleh puskesmas saat mereka memeriksa. Jika ditemukan, tim di puskesmas akan melakukan langkah-langkah sulu, temukan , obati dan pertahankan. Sehingga ada tahapan-tahapan tidak sekaligus. “78 ini angka komulatif 2013-2020, dan 2020 di bulan Juli ada 7 orang terinfeksi,” jelasnya.
Penyakit HIV/Aids tetap bisa bertahan hidup, meskipun tidak untuk sembuh. “Mereka selalu mempertahankan hidup seperti kita yang sehat dengan melakukan aktifitas, namun bedanya mereka itu terinfeksi dan kita tidak. Tapi kita sendiri tidak tau bagaimana kita, hidup itu sebuah misteri,” jelasnya.
Dia menambahkan, yang pasti HIV/Aids bukan akhir dari kehidupan, tetapi HIV itu merupakan awal dari sebuah kehidupan yang baru. “Ini bukanlah sesuatu yang menakutkan tapi ada obatnya dengan kepatuhan yang terinfeksi akan hidup sesuai Tuhan menghendakinya hidup, bisa juga orang yang sakit Jantung meninggal terlebih dahulu, yang pasti dengan kepatuhan pemeliharaan yang terus berlanjut sepanjang hidupnya,” tuntas Everdina.(aa)
