Sambut New Normal, Sedang Disiapkan SOP Khusus untuk Pariwisata Papua Barat

0
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Menuju New Normal, Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat menyiapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Khusus di bidang pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat, Yusak Wabia saat ditemui, Kamis (2/7/2020) usai ibadah rutin di kantor Gubernur menyatakan, pihaknya sedang menyusun panduan SOP khusus di bidang pariwisata menuju New Normal, sementara masih dirapatkan secara intern.
“Dalam waktu dekat ini kami akan lakukan rapat OPD di tingkat provinsi, nanti kalau sudah dibuat akan disebarkan kepada publik. Jadi aturan yang dibuat ini bukan aturan sendiri, tapi menindaklanjuti petunjuk pusat, namun akan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, dan tinggal disiapkan petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Gubernur, ” tutur Yusak.
“Mengingat daerah kita banyak wisatawan yang datang, karena adanya penyakit Covid-19 ini untuk sementara dihentikan, mungkin dalam waktu dekat ini sudah bisa diaktifkan kembali, dengan dibukanya penerbangan dan angkutan laut, maka wisatawan pasti akan kembali berkunjung,” sambung mantan Caretaker Kabupaten Pegunungan Arfak ini.
Kondisi Covid-19, menurut Yusak, telah membawa dampak buruk terhadap pariwisata di Papua Barat, hingga berujung pada pemutusan hubungan kerja. “Banyak karyawan yang di rumahkan. Para wisatawan mancanegara macet total katika akses transportasi udara dan laut di lockdown di wilayah Provinsi Papua Barat,” katanya, sembari berharap virus ini cepat berakhir, sehingga aktivitas pariwisata bisa pulih kembali.
Lebih lanjut Yusak menyampaikan, hingga saat ini kabupaten/kota masih belum membuka daeranya untuk pariwisata, karena penerbangan baru dibuka. “Mungkin yang pertama kali itu Raja Ampat, karena mereka yang berhubungan langsung dengan tempat wisata dan kunjungan langsung wisatawan, sementara untuk daerah-daerah lain belum,” jelasnya.
Sesuai SOP yang dibuat, akan ditegaskan terkait protokol kesehatan. “Karena pernah juga ditemukan salah satu kasus di Raja Ampat  ada wisatawan yang ikut kapal kayu atau jalur tikus, ini yang dikhawatirkan,” pungkas Yusak.(aa/bm)
Editor: BUSTAM

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.