MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Piala Gubernur Papua Barat “Kasuari Bermahkota Salib Emas Diatas Tifa” Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tiba di Kabupaten Manokwari.
Piala bergilir yang berhasil direbut oleh kontingen Pesparawi Sorsel pada Pesparawi ke-XII se Tanah Papua Tingkat Provinsi Papua Barat di Kabupaten Kaimana tahun 2017 tersebut diantar oleh pengurus LPPD Kabupaten Sorsel, Selasa (16/2/2021) dan diterima oleh pengurus LPPD Provinsi Papua Barat.
Penasehat LPPD Kabupaten Sorsel, D. M Syaranamual menjelaskan, piala bergilir tersebut merupakan suatu kewajiban untuk dikembalikan kepada LPPD dalam rangka pelaksanaan pesparawi tingkat Provinsi Papua Barat. Dan penyerahan secara resmi akan dilaksankan pada acara pembukaan pesparawi tanggal 18 Februari 2021 di aula Unipa Manokwari.
“Saya bersama pengurus menyampaikan permohonan maaf kepada LPPD Papua Barat yang mana seharusnya penyerahan kembali piala ini dan pembukaan iven ini dihadiri Bupati Sorsel tetapi beliau punya kesibukan sehingga mempercayakan kepada kami untuk mewakili,”ungkap Syaranamual saat ditemui wartawan. “Piala bergilir hari ini kita bawa dari Sorong Selatan menggunakan pesawat ke Manokwari dan jika nantinya Tuhan berkenan maka piala akan kami bawa pulang kembali ke Sorong Selatan,” tuturnya.
Ia mengajak semua umat Kristiani untuk saling menguatkan di dalam doa, sehingga iven ini dapat dilaksanakan dengan sukses, untuk semua kabupaten/kota dan masyarakat umat Kristen di Papua Barat. “Dan sukses untuk kemuliaan nama Tuhan,” ungkapnya.
Sementara Ketua Panitia Pesparawi ke-XIII Se-Tanah Papua Tingkat Provinsi Papua Barat, Tahun 2021 Abia Ullu menjelaskan terkait narasi piala Gubernur Pesparawi Tingkat Provinsi Papua Barat bahwa sebelumnya dengan adanya pemekaran wilayah di Provinsi Papua Barat yang sebelumnya 8 Kabupaten dan 1 Kota dan tergambar pada piala Gubernur yang lama dan saat ini sudah menjadi 12 Kabupaten dan 1 Kota tidak lagi relevan maka diputuskan untuk membuat Piala Gubernur yang baru.
Piala Gubernur yang baru dengan narasi yaitu Piala Gubernur (Juara Umum) Pesparawi Tingat Provinsi Papua Barat, diberikan sebutan “Kasuari Bermahkota Salib Emas di atas Tifa”, terdiri dari tiga bagian/bentuk yaitu : pertama adalah Tifa melambangkan alat musik yang dikenal diseluruh lapisan masyarakat Papua Barat.
Kedua adalah Burung Kasuari yang merupakan maskot Provinsi Papua Barat, dan ketiga adalah Salib sebagai Simbol Gerejawi dan Umat Kristen. “Selanjutnya pada TIFA terdapat Tiga Belas Garis dinamis yang memanjang dari bawah ke atas, sebagai symbol dari Tiga Belas Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Papua Barat, sama-sama bergerak maju, berprestasi dengan dinamikanya masing-masing,” jelas Abia Ullu
Pada bagian tengah tifa terdapat ornamen Tali Pengikat yang melambangkan tiga belas Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat terikat dalam persaudaraan dan kekeluargaan yang rukun.
Pada pegangan tifa terdapat ornamentasi tujuh bulatan not, dalam posisi sudut biasnya pada badan Tifa, terdapat Ornamentasi Kunci G, yang melambangkan keselarasan hidup seluruh warga masyarakat Provinsi Papua Barat bagaikan harmoni musik yang indah dan selalu dikumandangkan insan-insan Pesparawi di Papua Barat.
Di atas tifa berdiri Replika dari Burung Kasuari yang dipakai sebagai simbol atau maskot dari Provinsi Papua Barat yang memiliki makna filosofi ketangguhan, keberanian, kekuatan dan ketahanan menghadapi tantangan pembangunan di masa depan serta berkayakinan dengan semangat persatuan dan kesatuan, kesinambungan pembangunan akan mewujudkan masa depan yang cerah.
Di atas kepala burung kasuari dalam posisi yang paling tinggi, berdiri Salib Emas sebagai symbol dari keselamatan dan perdamaian umat manusia dengan Tuhan Allah. Piala Gubernur (Juara Umum) Pesparawi Provinsi Papua Barat, menggunakan emas dan warna keemasan sebagai simbol prestasi dan kejayaan. ”Papua Barat Dengan Musik Meninggikan Salib”, merupakan semangat dan tujuan dari para insan-insan Pesparawi di Provinsi Papua Barat,”tutup Abia.(aa)