Pertamina Fuel Terminal Manokwari Pastikan Ketersediaan BBM Cukup hingga Akhir Tahun

0
DPRD Manokwari kembali menggelar dengar pendapat dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Pertamina soal antrian di sejumlah SPBU, Senin (29/8/2022) di ruang rapat DPRD Manokwari. (Foto: Elyas/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manokwari kembali menggelar dengar pendapat dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari dan Pertamina soal antrian di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Senin (29/8/2022) di ruang rapat DPRD Manokwari.
Rapat dengar pendapat dipimpin Wakil ketua II DPRD Manokwari Bons Sanz Rumbruren dan dihadiri oleh Kabag Perekda Manokwari Rishard Alfons, Kadis Perindagkop dan UKM Manokwari Jan Ayomi, dan pihak Pertamina Fuel Terminal Manokwari.
Bons Rumbruren pada Rapat dengar pendapat menginginkan Pemkab Manokwari bersama Pertamina dan SPBU dapat mencari solusi mengatasi antrian kendaraan di jam sibuk.
“Hari ini dengan Pertamina terkait antrian kendaraan, apalagi antrian ini kan di jam sibuk. Kalau bisa jam antrian ini bissa diatur mungkin bisa saat malam hari,” kata Bons
DPRD Manokwari juga menginginkan adanya tambahan kuota BBM di Manokwari kepada pemerintah Provinsi dan BPH Migas.
“Kita akan minta kuota tambahan, apalagi Antrian BBM ini untuk jenis Solar dan Pertalite, untuk mengurangi antrian akan mengklasifikasikan jenis kendaraan yang boleh mendapatkan BBM jenis Pertalite dan Solar,” bebernnya.
Sementara Fuel Terminal Manager Suriadi mengatakan, ketersediaan stok BBM di fuel terminal Manokwari cukup hingga akhir tahun 2022. Pasalnya, Fuel Terminal Manokwari memiliki kapasitas penimbunan sebesar 7.700 kl yang dapat mengcover sebanyak 29 lembaga penyalur di wayahnya sekitar 14 hari.
“Terkait ketahanan stok dapat kami sampaikan bahwa stok BBM di Manokwari dapat terjaga, karena suplai dari Biak tidak pernah putus. Stok di tempat kami selalu tersedia,” kata Suardi
Suardi menyebut, Fuel Terminal Manolwari Selain melayani lembaga penyalur di Manokwari, juga melayani kustomer industri seperti PLN, Perusahaan Pelayaran, TNI dan Polri dan avtur ke Bandara Rendani.
“Stok di terminal Manokwari ada, jika kenapa ada antrian di SPBU, kami hanya mengikuti aturan bahwa produk subsidi harus kami salurkan sesuai alokasi yang ditentukan oleh BPH Migas. Sebenarnya stok di kami banyak, tetapi kami tidak bisa menyalurkan diluar alokasi karena kami juga setiap tahun diaudit oleh BPK,” bebernya.
Suardi menyebut, Fuel Terminal Manokwari menyalurkan BBM jenis pertalite, pertamax maupun solar ke beberapa lembaga penyalur yakni di Manokwari terdapat 5 SPBU reguler, 3 SPBU non Reguler, 1 SPBU Nelayan, 17 Pertashop dan 2 AMT.
Mansel terdapat 1 SPBU Reguler, 1 SPBU non Reguler, 2 Pertashop dan 2 AMT. Wondama terdapat 2 SPBU non Reguler dan 1 AMT, dan Pegaf terdapat 1 SPBU BBM satu harga dan 1 AMT serta di  Teluk Bintuni terdapat 3 Pertashop. (dra)


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.