MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Bencana alam tanah longsor di Air Terjun Demaisi, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat menghambat proses pengawasan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada 2024 di wilayah tersebut.
“Kendala yang kami hadapi pada saat pengawasan pencoklitan salah satunya tanah longsor di Demaisi, Distrik Minyambouw, ada 14 kampung yang sulit diakses karena longsor,” ujar Septinus Iryo, anggota Bawaslu Pegaf, Rabu (24/7/2024).
Iryo menjelaskan, longsor tersebut sudah terjadi sejak sebulan lalu, sehingga petugas panwascam distrik dan PKD tidak dapat menjangkau 14 kampung di Distrik Minyambouw.
Dikatakannya, di Distrik Minyambouw terdapat sekitar 37 kampung, dan 14 kampung yang terisolasi akibat longsor tersebut merupakan bagian penting dalam proses Coklit data pemilih Pilkada 2024.
“Kami berharap, Pemerintah setempat dapat mengambil langkah cepat dalam menangani longsor tersebut sehingga tahapan Pilkada dapat berjalan lancar,” harap Iryo.
Longsor di Demaisi itu tidak hanya menghambat proses Coklit, tetapi juga berdampak pada jalan penghubung di 10 Distrik kabupaten Pegaf. (dra)