Kepala BPJS Kesehatan Manokwari, dr. Meryta Oktaviane Rondonuwu. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Kepala BPJS Kesehatan Manokwari, dr. Meryta Oktaviane Rondonuwu mengungkapkan bahwa beban biaya bagi pasien sakit virus corona tidak ditanggung BPJS Kesehatan, melainkan langsung ditanggung oleh Kementerian Kesehatan maupun Pemda.
“Dari sisi anggaran memang disiapkan oleh pemerintah pusat apakah dia mengambil sekment anggaran dari mana nanti akan disampaikan, kalaupun memang ada kasus seperti itu proses pemeriksaannya ditanggung oleh Negara,kalaupun memang dia dalam kondisi sakit dan harus dirawat, itupun ditanggung oleh anggaran-anggaran yang disiapkan dari kementerian kesehatan atau sesuai dengan anggaran yang tersedia,” jelas Meryta saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (11/3/2020). Menurutnya hal ini sudah masuk dalam Keputusan Presiden mengenai Infeksi Noval Corona Virus sebagai penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan upaya penggulangannya.
Keputusan Presiden menyatakan segala bentuk pembiayaan dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah atau Sumber dana lain yang sah sesuai peraturan perundang-undangan.
“Apabila sudah dinyatakan fandemik berarti akan dilihat apakah di daerah ada anggaran khusus untuk kasus-kasus khusus. Khususnya kita di Papua barat atau di manokwari saat ini belum ada,” jelasnya.
Dikatakan bawah BPJS Kesehatan Pusat sudah menyampaikan surat secara langsung kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk meningkatkan kegiatan promotive prefentive. “Siapa yang kita takutkan ? sebenarnya virus itu tidak datang dan menular ke kita, jika tubuh kita sehat, maka tidak akan tertular penyakit,” pungkasnya.
“Waspada iya,tapi jangan waspada kebablasan, jangan panic, semua jenis penyakit yah kita harus waspada. Yang penting sekarang memutuskan rantai penularan, maka harus rajin cuci tangan, kalau lagi sakit orang yang sakit yang pakai masker, bukan orang sehat,” tandasnya.(aa/bm)
