MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– New Normal yang lagi hangat dibicarakan semua kalangan menjadi perhatian khusus untuk Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Papua Barat dan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari.
Panglima Parlemen Jalanan (Parjal) Papua Barat, Ronald Mambiauw saat ditemui wartawan, Sabtu (13/6/2020) mengatakan, dengan akan diterapkannya New Normal nantinya ini merupakan niat pemerintah untuk membuka semua akses, sehingga sektor-sektor ekonomi, pendidikan, dan usaha semuanya bisa berjalan kembali.
“Namun semua itu kembali kepada kesiapan Gugus Tugas Covid, sampai hari ini apakah sudah mampu tidak untuk menerapkan New Normal, jika nantinya terjadi lonjakan, sudah mampu dalam arti untuk semua kesiapan baik medis, peralatan dan tempat karantina nantinya bagi mereka OTG, dan ODP,? tanya Ronald.
Namun semua itu, menurutnya, kembali kepada Gugus Covid-19 bagaimana tahapan-tahapan dalam melakukan sosialisasi, sehingga masyarakat juga bisa sadar tentang New Normal. “Sehingga tidak terjadi lonjakan pasien terkonfirmasi saat diterapkan New Normal nantinya,” ucapnya.
Dengan perilaku masyarakat yang ada saat ini, meskipun kasus positif terus bertambah, tapi masyarakat masih tetap biasa-biasa. Artinya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan belum total. “Jangankan total maksimal saja belum,” kata dia.
Itu sebabnya New Normal apabila diberlakukan, harus ada SOP (Standar Operasional Prosedur) yang diterapkan, sehingga masyarakat tidak terlena, dan tidak acuh. “Tapi harus hidup mematuhi protokol kesehatan, jangan kita malas tau yang nantinya tiba-tiba muncul pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 malah membludak.
Harapan kami dari parlemen jalanan Gugus Tugas Covid-19, bersama pemerintah harus lebih ekstra, karena itu tadi masyarakat sampai hari ini belum sadar, maka harus ada ekstra strategi untuk bagaimana menghadapi New Normal itu,” pungkasnya.(aa/bm)