MANOKWARI,KLIKPAPUA.com- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Pasar Murah TPID serta meluncurkan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025 pada, Rabu (5/3/2025) di kantor BI Papua Barat.
Hal ini guna memastikan ketersediaan uang Rupiah layak edar dan mengendalikan harga bahan pokok.
Deputi Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Sonaji, menjelaskan bahwa dalam menghadapi Ramadan tahun ini, BI telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp461 miliar, atau 154 pereen dari kebutuhan yang diproyeksikan sebesar Rp299 miliar.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap uang tunai, sekaligus mendorong penggunaan transaksi digital melalui QRIS, mobile banking, internet banking, dan BI-FAST.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Idulfitri dengan nyaman, baik dalam hal transaksi keuangan maupun kestabilan harga bahan pokok,” ujar Sonaji.
Dalam pelaksanaan SERAMBI 2025, BI Papua Barat menekankan tiga pilar utama, yaitu:
1. Ketahanan Kas– Memastikan ketersediaan uang dalam jumlah dan pecahan yang cukup di seluruh Papua Barat.
2. Layanan Penukaran Uang – Menyediakan layanan penukaran di 10 titik perbankan, Kas Keliling di fasilitas publik, serta Kas Terpadu di Manokwari City Mall, yang jadwalnya akan diumumkan melalui media sosial BI.
3. Edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah – Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengenali dan merawat uang Rupiah dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) serta menjaga kualitas uang dengan prinsip 5J (Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas, dan Jangan Dibasahi).
BI juga mengoptimalkan aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) yang memungkinkan masyarakat melakukan pemesanan penukaran uang secara daring melalui https://pintar.bi.go.id, sehingga antrean di lokasi penukaran dapat dikurangi.
Selain memastikan ketersediaan uang tunai, BI Papua Barat bersama TPID menggelar Pasar Murah sebagai langkah antisipatif menghadapi kenaikan harga pangan akibat lonjakan permintaan selama Ramadan dan Idulfitri.
Berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan telur ayam, dijual dengan harga lebih terjangkau dalam Pasar Murah ini.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya menjaga inflasi pangan (volatile food) tetap terkendali dan memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga stabil.
Ke depan, Pasar Murah TPID akan diperluas ke berbagai titik di Papua Barat guna memitigasi lonjakan harga selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Kami berharap dengan adanya Pasar Murah dan SERAMBI 2025, masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan dengan lebih tenang, tanpa khawatir akan lonjakan harga bahan pokok maupun kesulitan mendapatkan uang layak edar,” pungkas Sonaji.
Dengan strategi ini, BI Papua Barat dan TPID berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah serta mendukung kelancaran transaksi dan kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. (rls/dra)