Papua Barat Masuk Kategori Rawan, Aparat Tidak Mau Ambil Resiko

0
Karo Ops Polda Papua Barat, Kombespol Triatmojo Narawasianto.,Sik didampingi Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Adam Erwindi melakukan coffee morning bersama insan pers di Manokwari, Selasa (8/12/2020). (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Polri  menetapkan tiga pola keamanan di 9 kabupaten di Provinsi Papua Barat dalam menghadapi Pilkada 9 Desember 2020. Tiga pola keamanan tersebut terdiri dari Aman, Rawan dan Sangat Rawan dan ada tambahan kategori dari KPU yakni  Rawan Khusus.
Karo Ops Polda Papua Barat, Kombespol Triatmojo Narawasianto.,Sik mengatakan untuk pola aman dijaga oleh dua polisi,  mengamankan 5 TPS dibantu 10 linmas, sedangkan Rawan dijaga oleh dua polisi mengamankan 2 TPS dan 4 linmas atau sederhananya 1 polisi  satu TPS dua Linmas, sedangkan Sangat Rawan dijaga oleh dua polisi, satu TPS dan dua linmas, dan ada Rawan Khusus bisa saja dalam 1 TPS itu bisa diamankan kurang lebih 1 regu.
Kata  Kombespol Triatmajo, dari kaca mata kepolisian Papua Barat tidak ada klasifikasinya aman karena setiap TPS minimal ada satu anggota, sehingga bisa di kategorikan TPS di Papua Barat tergolong Rawan. “Kalau TPS yang tidak dijaga aparat maka di kategorikan Aman, namun kami tidak mau ambil resiko sehingga kami tempatkan  setiap TPS satu anggota kepolisian,” ucap Triatmojo saat melakukan coffee morning bersama insan pers, Selasa (8/12/2020).
Menurutnya, dari 9 kabupaten yang melaksanakan Pilkada hanya delapan polres yang menyelenggarakan, Polres Manokwari membeckup Kabupaten Pegaf yang merupakan wilayah Polres Manokwari.
Untuk kekuatan Polri, lanjut dia, yang terlibat dalam pengamanan pilkada 9 Desember  ada 3.063 personil, sudah termasuk 500 personil dari Brimob Nusantara yang di kirim khusus untuk membeckup Polda Papua Barat dalam pengamanan. “Dari seluruh  1879 TPS yang tersebar di Provinsi Papua Barat anggota Polri yang terlibat dalam pengamaman adalah 3.063 personil yang terbagi di Kabupaten Manokwari 695 orang;  Kabupaten Mansel 192 orang;  Kabupaten Teluk Bintuni 358 orang; Kabupaten  Teluk Wondama 248 orang; Kabupaten Fakfak 300 orang; Kabupaten Raja Ampat 320 orang; Kabupaten Sorsel 223 orang;  dam Kabupaten Kaimana 227 orang,” tuturnya.
 TPS Rawan Khusus itu terdapat di satu  distrik yang berada di Kabupaten Bintuni, untuk menjangkau TPS tersebut hanya bisa menggunakan helikopter.  “Untuk jalan darat maupun laut tidak ada sehingga hanya bisa melalui udara,” tutupnya. (aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.