MANOKWARI,KLIKPAPUA.com-Sebanyak 263 Putra Asli Papua (OAP) dinyatakan lulus pada tahapan akhir Sidang Pemilihan Tingkat Pusat Daerah (Pantukhir Sub Panpus) penerimaan Calon Tamtama Prajurit Karier (Cata PK) TNI AD Gelombang II Tahun Anggaran 2025.
Sidang dipimpin langsung Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Jimmy Ramoz Manalu.
Jumlah tersebut mencerminkan 49 persen dari total peserta yang dinyatakan lulus, bersanding dengan 279 peserta non-OAP.
Capaian ini menjadi bukti bahwa putra-putri asli Papua mampu bersaing secara sehat dalam seleksi militer.
Aspers Kasdam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Gunnarto, menyebutkan bahwa angka kelulusan ini merupakan yang tertinggi sejak program seleksi berbasis Otonomi Khusus (Otsus) bergulir.
Ia menilai hasil tersebut bukan sekadar data statistik, melainkan harapan baru bagi generasi muda Papua.
“Ini kebanggaan bagi kita semua, bukan hanya Kodam XVIII/Kasuari, tetapi juga seluruh masyarakat Papua. Lulusnya putra-putra terbaik ini menunjukkan semangat dan potensi luar biasa generasi muda Papua,” ujarnya.
Para peserta yang dinyatakan lulus telah melewati berbagai tahapan seleksi ketat, mulai dari administrasi, kesehatan, kesamaptaan jasmani, mental ideologi, kepribadian hingga psikologi.
Mereka yang lulus akan mengikuti pendidikan di berbagai kecabangan, yakni: 460 orang di kecabangan Infanteri (Rindam XVIII/Kasuari),
40 orang di kecabangan Zeni (Pusdik Zeni), dan 42 orang di kecabangan Kesehatan (Pusdik Bekang).
Lebih dari sekadar menjadi prajurit, mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan di tanah kelahirannya.
“Ke depan, kami berharap jumlah putra asli Papua yang lolos seleksi bisa lebih besar dari peserta non-OAP. Ini bagian dari upaya membangun Papua lewat kekuatan sumber daya manusianya,” kata Gunnarto.
Ia juga menekankan bahwa seluruh proses seleksi dilakukan secara transparan, objektif, dan bebas dari praktik KKN, guna menjaga kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen TNI AD.
Salah satu orang tua calon prajurit, Yofince Duansiba dari Suku Arfak, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada TNI, khususnya Kodam XVIII/Kasuari, atas kesempatan yang diberikan kepada anaknya.
“Kami sangat bersyukur dan terharu, karena selama proses seleksi anak kami tidak dipungut biaya sedikit pun. Ini bukti nyata bahwa TNI memberi ruang yang adil bagi putra-putri Papua,” ujarnya.
Kelulusan 263 putra asli Papua ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemberdayaan generasi muda Papua melalui jalur pertahanan negara.