MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., yakin dan optimis masalah stunting di wilayah Papua Barat akan dapat teratasi dengan baik, diperlukan langkah-langkah kebersamaan oleh seluruh komponen bangsa yang harus terlibat langsung mengatasi persoalan ini.
Hal ini disampaikan Pangdam saat bertemu dengan Kepala kantor perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat, Philmona M. Yarollo beserta staf di ruang kerjanya, Makodam, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Senin (17/7/2022).
Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang dibahas terkait dengan permasalahan yang ada saat ini diwilayah Papua Barat khususnya terkait stunting. Pangdam yang didampingi Aster Kasdam XVIII/Kasuari, Kolonel Inf Tamimi Hendra Kusuma, sampaikan apresiasi dan terimakasih atas audiensi yang dilaksanakan oleh Kepala kantor perwakilan BKKBN Provinsi Papua Barat.
“Menyangkut persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara semua harus memikul tanggung jawab, Kodam XVIII/Kasuari siap dan sepenuh hati mendukung untuk itu, satu hal yang memang menjadi titik sentral dari permasalahan bangsa dan negara saat ini yang masih perlu kita perhatikan secara bersama-sama yaitu masalah stunting,” jelasnya.
“Terimakasih kepada Kepala BKKBN yang sudah menjelaskan bahkan sudah mampu memetakan 13 Kabupaten dan Kota ini terkait dengan daerah-daerah yang menjadi atensi serius tentang Stunting ini. Jelasnya konsekuensinya, kondisi Stunting ini harus kita atasi dengan sebaik-baiknya. Dari Kodam sifatnya kami hanya mendukung, melengkapi dan memastikan sampai dengan tatanan pelaksanaannya kita berada di situ,” tambah Pangdam.
Sementara itu, dikatakan Philmona, menindaklanjuti pengukuhan Bapak KSAD selaku Duta Bapak Asuh Anak Stunting tingkat nasional.
“Banyak hal telah kita bicarakan terkait dengan penanganan Stunting di Papua Barat dan Pangdam sangat mendukung, bahkan dari pihaknya sudah lebih awal melakukan beberapa kegiatan yang mendukung percepatan penanganan stunting,” ungkapnya.
Disamping itu, ia menambahkan bahwa dalam pertemuan ini Pangdam XVIII/Kasuari menyampaikan pemikiran dan ide untuk dilakukan secara bersama. “Lewat idenya, Pangdam menyampaikan pembentukan kampung bebas Stunting yang nantinya akan dijadikan sebagai percontohan dalam penanganan stunting. Diharapkan melalui kampung ini intervensi program lintas sektor bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam percepatan penurunan Stunting di wilayah Papua Barat, kami sangat setuju dengan ide itu ” ucapnya.