MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Ketua KPU Papua Barat, Paskalis Semunya mengatakan, informasi yang didapat masyarakat Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, belum kembali menetap semua di kampung masing-masing.
“Hampir 50 persen warga sudah kembali ke kampung beraktivitas seperti biasa, sisanya belum kembali, mereka masih trauma pasca penyerangan itu,” kata Pascalis, Selasa.
Dia berharap, Kapolda dan Pangdam dapat menjamin keamanan dan kondusif di daerah itu, sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas. “Dengan kehadiran TNI dan Polri pasca konflik warga mulai kembali ke rumah masing masing, meski masih ada yang belum,” ujarnya.
Ia berharap, situasi daerah itu tetap kondusif sehingga pelaksanaan pemilu di Kabupaten Fakfak berjalan aman dan tertib.
KPU bertanggung jawab jawab sebagai penyelenggaraan pemilu, untuk keamanan sepenuhnya ditangan TNI dan Polri. “Kita berharap mereka kembali ke kampungnya. Karena TNI dan Polri menjamin keamanan di sana. Informasi terakhir mereka sudah turun ke kota,” imbuhya.
Ia menuturkan, mereka terdaftar sebagai daftar pemilih tetap harus kembali ke kampung untuk mengikuti rangkain pemilu, karena surat suaranya ada di kampungnya. “Nama mereka sudah terdaftar TPS itu. Karena di kota tidak memiliki surat suara. Harus kembali ke daerah asalnya,”tuturnya.
Selanjutnya, pekerja tambang banyak di Kabupaten Teluk Bintuni, Pengunungan Arfak, Wondama dan sebagainya. “Karena ini bisa menganggu pergerakan penyaluran logistik kemudian. Pelaksanaan pemilu tidak berjalan maksimal,” ungkapnya.
Hal ini akan dicarikan solusi bersama, agar mereka bisa datang ke TPS untuk mencoblos. Setiap warga Negara memiliki hak sama untuk mendapatkan surat suara.
Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga menyampaikan kepada Bupati Fakfak agar masyarakat Distrik Kramongmongga, ditambah 10 kampung di daerah itu kembali ke kampung halamannya. “Selaku Kapolda saya menjamin kondusifitas daerah di sana, saya berharap warga kembali mengikuti pemilu,” pungkasnya. (ar)