Manokwari Menjadi Daerah Penyumbang Kasus Malaria Tertinggi di Papua Barat

0

MANOKWARI, KLIKPAPUA.com- Kabupaten Manokwari menjadi daerah dengan kasus malaria tertinggi di Papua Barat. Pada tahun 2022, setidaknya 75 persen disumbang di daerah ini.

Hal ini dikatakan, Nurmawati, Kabid P2P Dinkes Papua Barat Papua Barat pada Media gathering publikasi kegiatan distribusi kelambu baru anti nyamuk di Papua Barat, Jumat (3/3/2023) disalah satu hotel di Manokwari.

Dikatakannya, Provinsi Papua Barat masih merupakan daerah endemis malaria dengan angka kejadian kasus malaria sebesar 19 Kasus per 1000 penduduk dengan jumlah kasus sebanyak 9.429 kasus malaria.

Dari tujuh kabupaten/kota wilayah Papua Barat terdapat tiga kabupaten berstatus endemis tinggi yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Wondama.

Sedangkan Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni, dan pegunungan Arfak berstatus endemis sedang.

“Di Tahun 2022, dari jumlah 9.418 kasus malaria di Papua Barat, kabupaten Manokwari menjadi daerah penyumbang terbesar di Papua Barat yakni 7.325 kasus, kemudian disusul kabupaten Teluk Wondama sebanyak 938 kasus, Manokwari Selatan 489 kasus,” bebernya.

Sementara, Kabupaten Kaimana terdapat 282 kasus, Teluk Bintuni 205 kasus, Fakfak 159 kasus dan kabupaten Pegaf 20 kasus.

Kasus malaria di Papua Barat ini, menyasar paling banyak kepada usia 0-12 bulan sebanyak 206 bayi, jumlah kasus anak sekolah 1.260 anak dan jumlah kasus balita 1.442 anak.

Sementara Kabupaten Sorong Selatan dinyatakan lulus dalam penilaian eliminasi malaria pada tanggal 3 sampai 5 November 2022 dan menjadi kabupaten pertama di Tanah Papua yang dinyatakan bebas malaria.

Rahiming, Kepala seksi P2P Dinkes kabupaten Manokwari menambahkan, alasan tingginya kasus malaria di daerah ini diantaranya ialah Manokwari merupakan daerah lintas sektor antar kabupaten di Papua Barat, geografi Manokwari, wawasan masyarakat tentang pencegahan malari.

Di Manokwari, jumlah kasus malaria tertinggi di Pulau Mansinam dan Amban. “Di Mansinam adanya adanya genangan air akibat penggalian-penggalian pembangunan,” ujarnya.

Dengan adanya program pembagian kelambu massal dan penyemprotan ini diharapkan dapat menekan kasus malaria di daerah ini. (dra)

 

 


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.