LP3KN Gelar Lomba Secara Virtual, Papua Barat Ikut Paduan Suara Dewasa Campuran

0
Ketua LP3KD Tingkat Provinsi Papua Barat, Robert KR Hammar. (Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Pesparani II yang rencana dilaksanakan Oktober ini di Kupang mengalami penundaan hingga tahun 2021. Namun disela-sela mengisi kekosongan  tersebut Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LP3KN) melakukan berbagai perlombaan secara virtual.
Menurut Robert KR Hammar selaku Ketua Umum Lembaga Pembinaan Dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik  Daerah (LP3KD) tingkat  Provinsi Papua Barat mengatakan karena pandemi Covid-19 sehingga Menteri Agama RI menunda kegiatan Pesparani II.
“Sehingga kebijakan LP3KN untuk mengisi kekosongan waktu tahun 2020 ini dilaksanakan beberapa pertandingan, tapi kita yang di Papua Barat hanya mengikuti lomba paduan suara dewasa campuran untuk mengikuti virtual choir festival LP3KN nasional,”  ujar Robert saat ditemui, Kamis (22/10/2020) di Swiss Belhotel Manokwari.
Lanjut Robert, dimasa pandemi ini pihalnya mendukung penuh kegiatan yang memberi warna tersendiri untuk bisa memuji Tuhan. “Kami juga bisa mengikuti kegiatan virtual choir festival LP3KN nasional berkat dukungan luar biasa dari Bapak Uskup Manokwari-Sorong Hilarius Datus Lega Pr, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, tokoh masyarakat yang duduk di DPR Papua Barat  Xaverius Kameubun, sehingga walaupun di masa pandemi seperti ini kita tetap mempunyai spirit untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut,” jelas Robert.
Untuk kegiatan festival virtual choir festival LP3KN nasional, LP3KD memilih Gereja Imanusel Sanggeng yang mewakili, dengan latihan hanya dua minggu dengan satu lagu wajib serta satu lagu daerah pilihan untuk diperlombakan.
Sementara itu, anggota DPR Papua Barat, Xaverius Kameubun mengaku mendukung penuh apa yang sudah diputuskan  LP3KN untuk mengisi kekosongan hingga tahun 2021, dengan melaksanakan berbagai mata lomba.
“Karena dimasa pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat tidak terlalu memperhatikan lagi hal-hal terkait dengan  persoalan gereja sebagai mana mestinya. Sehingga untuk tetap menyala rasa perhatian terhadap Tuhan, maka tidak harus putus karena  pandemi yang menakutkan itu, oleh sebab itu saya merasa tetap mendukung Papua Barat yang ikut serta dalam pertandingan. Saya berpikir ini perlu sekali untuk terselenggara apapun bentuknya demi semangat iman kepada Tuhan dan juga karya bagi kita manusia dalam melanjutkan hal-hal  yang baik terutama proses regenerasi dan pengetahuan musik dan nyanyian bahkan liturgi sekalipun bagi kaum muda  dan gereja kedepan,” tuturnya.(aa)

Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.