MANOKWARI,KLIKPAPUA.com–Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Manokwari, Hermus Indou dan Edi Budoyo diakui memiliki pengalaman birokrasi pemerintahan, sehingga dianggap pantas memimpin Kabupaten Manokwari.
“Dan saya bersama keluarga dan selaku Kepala Suku Besar Sanger telah menyatakan sikap memilih HEBO,” demikian kata Kepala Suku Besar Sanger, F.M Lalenoh, Senin (16/10/1/2020) saat menyampaikan orasi politik, dalam kampanye politik HEBO saat bertatap muka bersama warga Sowi IV/RW 6 SKB dan Kwawi.
Menurut Laleno, siapa yang tidak kenal Edi Budoyo, mengabdi di Pemerintah Kabupaten Manokwari cukup lama, dan memiliki karir yang cukup tinggi di bidang pemerintahan dan sudah menjalankan roda pemerintahan berpuluh-puluh tahun di Manokwari, sehingga tidak perlu diragukan lagi.
Selanjutnya, Hermus Indou, pasti semua juga sudah tau. Ia ini berkiprah sudah cukup banyak, baik secara kerakyatan maupun pemerintahan. “Kemasyarakatan beliau sudah jalankan, prestasi yang cukup tinggi juga dicapai oleh Bapak Hermus Indou dan berorganisasi juga. Dengan demikian kita tidak perlu ragu lagi kedua figur ini orang pemerintahan, orang pemerintahan itu kalau berbicara A yang tetap bilang A, beda dengan orang politik, sehingga mau pilih mana, orang pemerintahan atau orang politik,” ungkap Laleno.
Dia juga menyampaikan apabila memilih orang pemerintahan, maka sudah mengetahui jalan, tidak meraba-raba lagi, karena sudah pernah menjalankan pemerintahan di kabupaten maupun di provinsi. “Sehingga mari sepakat tanggal 9 Desember 2020 kita memilih nomor 2,”ajak mantan Sekda Manokwari ini.
“Sudah selama 1 bulan berjalan ini HEBO sudah menjalankan sosialisasi dan kampanye dan sudah ada pemetaan kemenangan bagi kita, kemenangan itu sudah bisa kita tangkap semua suku-suku yang ada, baik suku nusantara dan lokal sudah mengambil sikap dan sudah menetapkan pasangan HEBO yang akan menjadi Bupati Manokwari periode mendatang,” sambung Lalenoh.
Ditambahkan Laleno, pasangan HEBO tidak datang untuk menjanjikan sesuatu, pasangan HEBO hanya menjalankan program, program pemerintah sesuai aspirasi masyarakat. “Manakala aspirasi masuk akan dikaji dan ditimbangkan oleh kedua bapak sebagai Bupati dan wakil Bupati, mana yang segera dibantu dan mana yang belum dibantu, tetapi semua itu akan diperhatikan berdasarkan kemampuan keuangan daerah yang ada,” terangnya.
Saat memberikan pencerahan Laleno menjelaskan kepada warga kompleks SKB dan Kwawi sebagai mantan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Manokwari, bahwa APBD Manokwari sangat terbatas nilainya, dan nilai anggaran tersebut ada posnya masing-masing. Tidak bisa asal dipakai apalagi untuk membiayai sejumlah kegiatan gratis.
“HEBO tidak menjanjikan program gratis, tetapi HEBO berupaya untuk bisa mengakomodir semua hal yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, secara bertahap disesuaikan kemampuan anggaran yang tersedia, yang jelas setiap harapan dan keinginan yang menjadi kebutuhan dasar akan dimasukan dalam program perioritas HEBO.Untuk itu, saya mengimbau kepada warga Manokwari agar lebih cerdas dalam memberikan pilihannya pada tanggal 9 Desember 2020,” pungkasnya.(aa)