MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Ketua MRPB Maxsi Nelson Ahoren menyampaikan dengan adanya surat penolakan terhadap Frengky Umpaim dari Dewan Adat Suku Maya Kabupaten Raja Ampat, ada juga surat dukungan dari wilayah yang sama.
Menurut Maxsi, meski ada dukungan atau penolakan yang dilakukan terhadap keputusan pleno MRPB yang menunjuk Frengky Umpaim menggantikan (Alm) Yohan Albert Warijo, MRPB tidak merubah hasil pleno. “Karena kita berpatokan bahwa Frengky bukan perwakilan dari masyarakat adat wilayah Raja Ampat, itu yang perlu diklarifikasi dulu,” ungkap Masxi saaat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (29/5/2020).
Ada empat nama yang diusulkan pada saat seleksi, dari DAP wilayah Sorong Raya Kris Thebu, DAP dari Manokwari Raya Zakarias Horota, DAP dari bagian selatan Urbon, dan dari LMA Frengky Umpaim. “Dan yang hadir pada saat itu cuma 2, DAP Manokwari dan LMA yang hadir. Saat itu kami melakukan tes wawancara, tentang keaslian dari OAP, dan didalam Perdasus itu tidak sampaikan tentang dia orang partai politik atau apapun dia, pernah ikut tes atau tidak, itu kan tidak ada, Perdasus Nomor 4 dan di Pergub juga tidak ada,” tuturnya.
Sehingga dirinya ingin menegaskan bahwa saat ini Frengky Umpaim bukan perwakilan dari masyarakat adat wilayah Raja Ampat,tapi perwakilan dari lembaga adat. “Kalau DAP itu yang tadi saya sebut tiga nama itu, kalau dia ini lembaga adat dan ini lembaga resmi yang sudah terdaftar di Provinsi Papua Barat dan di pusat,” tegasnya.
Menurut Masxi adanya penolakan-penolakan yang dilakukan oleh beberapa suku itu hal yang wajar. Namun proses akan terus berjalan hingga pelantikan nanti. “MRPB tetap akan jalan terus karena proses seleksi DPR PB jalur Otsus tinggal satu tahap lagi yakni tahapan wawancara, sehingga barang sudah berjalan, maka silahkan jalan terus,” terangnya.
Masxi menambahkan, surat hasil pleno sudah disampaikan ke Kesbangpol dan Gubernur Papua Barat. “Surat sudah diterima, tinggal tunggu SK dan pelantikan akan dilakukan minggu depan. MRPB sudah melakukan tahap dengan mengundang empat nama, namun yang hadir hanya 2, sehingga seleksi anggota pansel berjalan hingga menghasilkan satu nama yang berasal dari lembaga adat, “ pungkasnya.(aa/bm)