MANOKWARI,KLIKPAPUA.com– Penempatan bak sampah di samping SMA Negeri 1 Manokwari menuai keluhan dari pihak sekolah dan orang tua siswa.
Keberadaan bak sampah tersebut dinilai mengganggu aktivitas belajar, terutama karena aroma tidak sedap yang sering tercium hingga ke dalam kelas.
“Cukup terganggu dengan keberadaan bak sampah di pinggir sekolah apalagi pas dibakar aromanya bisa sampai ke dalam kelas dan mengganggu siswa-siswi, ini keluhan dari anak saya,” kata Hana, salah satu orang tua siswa belum lama ini.
Hana meminta agar dinas terkait segera memindahkan lokasi bak sampah tersebut ke tempat yang lebih jauh dari lingkungan sekolah.
Kepala Bidang Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kabupaten Manokwari, Jhon Fonataba, mengakui bahwa pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait masalah ini.
“Kami sudah beberapa kali mendapat komplain dari pihak sekolah. Namun, untuk menggeser kami bisa lakukan namun belum mempunyai lokasi yang pas,” ucapnya.
Menurutnya, penentuan lokasi bak sampah merupakan tanggung jawab pihak RT, RW, dan kelurahan setempat.
“Untuk penempatan bak sampah ditentukan oleh RT RW, Lurah masing-masing karena menyangkut penempatan bak ini harus disediakan lokasi dan harus dibayar,” kata Fonataba.
Untuk penempatan dan pemindahan bak sampah melalui koordinasi dengan pihak RT RW dan kelurahan karena untuk di seputaran SMA 1 pihaknya belum menemukan lokasi yang pas.
“Untuk di seputaran SMA 1 Manokwari kami belum mendapatkan daerah atau lokasi yang pas untuk penempatan bak sampah. Penempatan bak sampah bukan ditentukan oleh kami,” terangnya.
Jhon juga mengungkapkan bahwa meskipun pihaknya ingin memindahkan bak sampah tersebut, masyarakat di sekitar lokasi sering kali tetap membuang sampah di tempat yang sama, meski sudah dipindahkan.
“Masyarakat juga sudah biasa buang sampah di daerah situ, ketika kami pindahkan pun masih ada beberapa masyarakat yang membuang di tempat yang sama,” tambahnya lagi.
Dijelaskan, salah satu kendala yang dialami jumlah ketersediaan bak sampah di Manokwari yang sebelumnya ada 65 unit sudah rusak, sehingga menyisakan 40an bak sampah yang masih dalam keadaan baik.
“Bak sampah yang ada di Manokwari 65 unit, namun sudah banyak yang rusak jadi pelayanan juga kurang. Di mana untuk bak sampah yang masih berfungsi dengan baik berjumlah 40-an,” ungkap Jhon.
Sebelumnya di tahun anggaran 2024, pihaknya sudah menganggarkan 60 unit bak sampah baru, namun belum terealisasi dan akan dianggarkan kembali di tahun ini.
Untuk permasalahan di SMA Negeri 1 Manokwari, dia menganjurkan agar pihak sekolah dapat berkoordinasi dengan RT RW juga Kelurahan untuk mencari tempat strategis lokasi tempat pembuangan sampah. (mel)