Kajati PB : Semakin Banyak yang Lakukan Rapid Test dan Swap Akan Semakin Baik

0
Pengambilan Swap di kantor Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Jumat (12/6/2020).(Foto: Aufrida/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.COM– Hari kedua Kejaksaan Tinggi Papua Barat melakukan pemeriksaan rapid test dan swab untuk masyarakat umum yang bersedia melakukan pemeriksaan tanpa dipungut biaya alias gratis.
Kegiatan Kejaksaan Peduli ini untuk memutus mata rantai Covid-19 di Papua Barat, yang dilakukan rapid test dan pengambilan swap. “Ini secara berkala, mengingat batas waktu daripada kekuatan atau masa berlaku nya hasil laboratorium itu juga dibatasi oleh waktu yang terbatas, ada 7 hari ada yang 14 hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketahanan kesehatan untuk disiplin kita dalam rangka melakukan disiplin ketat terhadap protokol kesehatan,” ungkap Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat Yusuf saat ditemui di Kantor Kejati, Jumat (12/6/2020).

Hari kedua ini pihak Kejaksaan bersama Mitra Kerja. “Kalau kemarin dengan rekan-rekan dari media baik media cetak maupun online, sekarang dari mitra kerja, baik perbankan, BUMD, BUMN, dari anggota masyarakat, dari pihak-pihak terkait dengan kejaksaan, pengawal tahanan dari kepolisian, dari lantas, dan dari advokat dan pengacara. Sehingga lengkap lah sudah kemitraan tersebut untuk melakukan swap, kita tingkatkan ke swap pada hari ini,” jelasnya.
Hal ini juga, aku Yusuf, dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan dan menjaga ketahanan kesehatan daripada warga masyarakat. Lebih lanjut Kajati menyampaikan bilamana semakin banyak yang melakukan pemeriksaan akan semakin baik, karena secara dini dapat mengetahui apakah non reaktif atau reaktif. “Apakah kita negatif atau positif, untuk dilakukan penyehatan baik berdasarkan kegiatan yang sifatnya karantina di rumah sakit yang ditunjuk maupun karantina mandiri, itu tujuannya,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat sebenarnya tidak perlu takut memeriksakan kesehatannya dengan melakukan rapid test dan swab. Yusuf menyampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi menyatakan Kejaksaan merupakan  instansi vertikal maupun instansi penegak hukum yang memberikan contoh yang pertama melakukan repid test baik warganya maupun kepada warga masyarakat untuk di swap. “Sehingga kelapa dinas kesehatan berharap agar bisa ditularkan ke instansi masing-masing bagi mitra kerjanya untuk melakukan hal yang sama,” harapnya. “Karena semakin kita disiplin semakin sehat maka recofusing dan realokasi anggaran dapat dihemat, kemudian juga perekonomian meningkat terbuka, karena warganya sudah yakin sehat, untuk transisi menuju New Normal,” sambungnya.
Ada 4 kekuatan dalam New Normal kedisiplinan protokol kesehatan yaitu jaga jarak satu sampai dua meter, kemudian periksa suhu tubuh, ketiga cuci tangan dengan air mengalir dan bersih pakai sabun, dan keempat pakai masker. “Ini merupakan standarnya. Dengan kita disiplin standar maka  semakin rendah lah tingkat daripada reaksi Covid-19 di Papua Barat khususnya  di Manokwari,” tuntasnya. (aa/bm)
Editor: BUSTAM


Komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.