MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Papua Barat, Jacob Fonataba mengatakan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Linpo (SYL) mencanangkan lima program prioritas yang akan dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk Papua Barat.
“Ini luar biasa, atas undangan Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw Menteri Pertanian bisa hadir di Manokwari untuk bersama-sama melakukan pencanangan tanam padi sawah di Kampung Desai, Distrik Prafi,” ujar Jacob Fonataba kepada wartawan usai upacara Hari Sumpah Pemuda (HSP) di kantor Gubernur, Jumat (28/10/2022).
Selain pencanangan padi, Mentan juga melakukan rapat singkat dengan seluruh Bupati/Walikota dan OPD di Provinsi Papua Barat.
“Hal-hal yang sangat urgen dan penting disampaikan dalam rangka menjaga stabilitas ketahanan pangan yaitu menyangkut rancangan program dan kegiatan yang terkait dengan ketersediaan stok pangan,” ucapnya.
Diharapkan agar Papua Barat bisa mengoptimalkan semua lahan-lahan yang pernah ada, misalnya luasan lahan padi untuk Papua Barat ada 11 ribu hektar, dan segera di maksimalkan untuk ditanami khususnya tanaman padi sawah.
“Selain padi ada juga lahan-lahan lain yang dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya tanaman sumber pangan, untuk perkebunan sebagai sumber cadangan pendapatan bagi masyarakat, ini juga diminta menteri untuk dicanangkan,” tuturnya.
Kemudian pembentukan gugus tugas ketahanan pangan. Gugus tugas ketahanan pangan Provinsi Papua Barat sudah dibentuk oleh Gubernur, sehingga Kabupaten/Kota juga harus dibentuk.
Selain itu, juga dioptimalkan kembali lembaga kelembagaan pertanian dan SDM pertanian yang harus disiapkan kepala daerah.
Masing-masing daerah juga harus menentukan komoditas pertanian, komoditas unggulan yang terkait dengan untuk ketahanan pangan, tapi juga untuk menambah perekonomian masyarakat.
“Pemerintah sudah menyiapkan Kredit Usaha Tani, diharapkan dari kredit usaha ini dapat dimanfaatkan oleh semua yang bergerak di bidang pertanian, terutama kelompok-kelompok tani mulai dari kegiatan budidaya, kegiatan pasca panen, kegiatan pengelolaan bahkan sampai pemasaran,” bebernya.
Lanjut Fonataba, Mentan juga mengharapkan dapat dibuat tata niaga distribusi bahan pangan dengan baik, misalnya Manokwari ada kelebihan stok pada satu komoditi maka bisa disuplai ke daerah lainnya yang kekurangan stok pangan.
“Kita juga berbicara sampai ke marketplace, jadi bagaimana memasarkan daripada produk-produk unggulan terutama produk-produk pangan yang ada di Papua Barat,” tuturnya.(aa)