MADINAH,KLIKPAPUA.com—Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti perjalanan rombongan jamaah umrah asal Papua Barat ketika mereka mendapatkan kesempatan langka untuk menapakkan kaki di Roudhah atau Taman Surga di Masjid Nabawi, Madinah, Saudi Arabia pada, Rabu (12/12/2024) WSA. Momen istimewa ini terjadi pada hari ketiga mereka di kota suci Madinah, dalam perjalanan umrah.
Sebanyak 43 orang jamaah umrah dari Papua Barat, yang dipandu oleh Ustadz Muhammad Naufal, lulusan Universitas Al Azhar tahun 2023, menjadi saksi pengalaman spiritual yang mendalam.
Rombongan ini tiba di Madinah pada Senin (9/12/2024) dan telah menjalani berbagai kegiatan keagamaan di sekitar Masjid Nabawi sebelum akhirnya ziarah ke Roudhah pada Rabu siang.
Setelah tiba di Madinah pada Senin (9/12/2024), rombongan langsung menuju Masjid Nabawi. Para jamaah, dengan pakaian serba putih, tampak khusyuk menjalani ibadah shalat pertama mereka di Masjid Nabawi Al Mularomah.
Hari pertama dimanfaatkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar serta mengenal keagungan Masjid Nabawi.
Di hari kedua, Selasa (10/12/2024), para jamaah melanjutkan ziarah keliling Masjid Nabawi. Mereka diperkenalkan dengan berbagai lokasi bersejarah di sekitar masjid.
Salah satunya adalah taman tempat sahabat Nabi, Abu Bakar As-Siddiq, dilantik sebagai pemimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Pemandu dari travel Al Jasiyah menjelaskan dengan detail sejarah dan keistimewaan tempat tersebut, membuat para jamaah semakin terinspirasi oleh perjuangan para sahabat Nabi.
Rabu (12/12/2024) menjadi puncak perjalanan spiritual bagi para jamaah. Pada hari itu, jamaah laki-laki dijadwalkan masuk ke Roudhah menggunakan tasreh, surat izin yang diterbitkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Akses ke Roudhah sangat terbatas dan diatur secara ketat. Untuk jamaah laki-laki, waktu masuk dimulai pukul 13.00 hingga 18.00 waktu setempat, sementara jamaah perempuan mendapat giliran pada pagi dan malam hari.
Setibanya di Roudhah, suasana terasa begitu damai. Para jamaah hanya diberikan waktu sekitar 10 menit untuk berdoa di tempat yang diyakini sebagai salah satu lokasi paling mustajab bagi umat Muslim.
Roudhah, yang terletak di antara mimbar Nabi dan makamnya, disebut dalam sebuah hadis sebagai salah satu taman surga.
“Momen ini sungguh luar biasa. Rasanya seperti berada sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Saya hanya bisa memanjatkan doa dan bersyukur atas kesempatan ini,” ungkap Said Wali, salah seorang jamaah umrah.
Roudhah bukan sekadar tempat bersejarah. Bagi umat Islam, tempat ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan bahwa, “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga.”
Tak heran, umat Muslim dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba untuk bisa merasakan suasana spiritual di Roudhah, meskipun hanya dalam waktu singkat.
Kesempatan ini menjadi momen istimewa yang sulit dilupakan oleh jamaah asal Papua Barat. Dengan suasana yang penuh khusyuk, mereka memanjatkan doa untuk keluarga, teman, dan kerabat yang mereka tinggalkan di kampung halaman.
Selain ziarah ke Roudhah, para jamaah juga memiliki jadwal kegiatan yang padat selama berada di Madinah. Pada Kamis (12/12/2024), mereka dijadwalkan mengikuti city tour yang meliputi kunjungan ke Masjid Quba, kebun kurma, Jabal Uhud, serta melewati Masjid Qiblatain dan Masjid Sab’ah, yang menjadi saksi sejarah Perang Khandaq.
Masjid Quba merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah hijrah ke Madinah. Keberkahan shalat di masjid ini setara dengan pahala umrah, sesuai dengan sabda Nabi.
Sementara itu, Jabal Uhud menjadi tempat yang mengingatkan umat Muslim akan perjuangan para sahabat Nabi dalam mempertahankan Islam.
Pada Jumat (13/12/2024), jamaah akan mengikuti pemantapan manasik umrah sebagai persiapan menuju Makkah. Kegiatan ini akan memberikan panduan dan pemahaman lebih mendalam tentang pelaksanaan ibadah umrah.
Selama di Madinah, jamaah umrah Papua Barat dipandu oleh Ustadz Muhammad Naufal, alumni Universitas Al Azhar, Mesir.
Dengan pengetahuan yang mendalam dan gaya komunikasi yang santun, Ustadz Naufal berhasil memberikan bimbingan rohani sekaligus informasi sejarah yang memperkaya perjalanan jamaah.
“Bagi saya, ini bukan sekadar tugas. Ini adalah tanggung jawab untuk memastikan jamaah mendapatkan pengalaman spiritual yang tak terlupakan selama di Tanah Suci,” ujar Ustadz Naufal.
Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan di Madinah, jamaah Papua Barat akan melanjutkan perjalanan ke Makkah pada Sabtu (14/12/2024).
Perjalanan ini menjadi puncak dari ibadah mereka, di mana mereka akan melaksanakan tawaf, sa’i, dan tahallul sebagai bagian dari ritual umrah.
Khusyuk dan haru mewarnai setiap langkah mereka di Tanah Suci. Bagi para jamaah, perjalanan ini bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga perjalanan spiritual yang akan menjadi bekal dalam menjalani kehidupan di dunia.
Pengalaman ziarah ke Roudhah dan berbagai tempat suci di Madinah membawa makna mendalam bagi para jamaah umrah asal Papua Barat.
Mereka berharap, sepulangnya dari Tanah Suci, semangat dan keberkahan yang mereka dapatkan selama perjalanan dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi masyarakat di daerah asal mereka.
“Kami berharap, perjalanan ini menjadi awal dari perubahan positif. Semoga kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa kebaikan untuk keluarga serta masyarakat di Papua Barat,” ungkap Iksan salah seorang jamaah.
Perjalanan jamaah umrah Papua Barat ini menjadi bukti nyata bahwa spiritualitas Islam melampaui batas geografis. Dari Papua hingga Madinah, ikatan keimanan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW menyatukan umat Islam di seluruh dunia.
Hari ini, Sabtu (14/12/2024) para jamaah umrah Papua Barat bertolak menuju Mekkah untuk menjalankan umrah. (dra)