TK Yapis 1 Reremi Manokwari bersama Komite Sekolah menggelar pengajian kepada orangtua/wali murid, bertempat di Masjid Jami Merdeka, Borasi, Manokwari, Sabtu (3/9/2022). (Foto: Bustam/klikpapua)
MANOKWARI,KLIKPAPUA.com—Tingkatkan tali silaturahmi dan pengetahuan cara mendidik anak, TK Yapis 1 Reremi Manokwari bersama Komite Sekolah menggelar pengajian kepada orangtua/wali murid, bertempat di Masjid Jami Merdeka, Borasi, Manokwari, Sabtu (3/9/2022).
Ini merupakan pengajian paguyuban besar perdana untuk tahun ajaran 2022-2023, yang akan rutin dilaksanakan tiap tiga bulan sekali.
Dengan judul tausiah ‘Pendidikan Keluarga, Pendidikan Anak Menurut Islam’ Ustad Herman yang juga Ketua Yayasan IT Wahdah Islamiah Manokwari menjelaskan tentang cara mendidik anak mengacu pada tuntunan Al-Qur’an dan al-hadist.
Dijelaskan bahwa kewajiban seorang laki-laki adalah memilih wanita yang sholeha untuk anak-anaknya. Mengapa demikian, karena wanita sholaha akan melahirkan generasi-generasi yang beriman.
Nabi yang patut dicontoh adalah Nabi Ibraham, yang melahirkan keturunan-keturunan yang baik, termasuk Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Selain itu, Allah SWT mencintai orang-orang yang sabar. Orang sabar diuji ketika ketimpah musibah. Allah juga mencinta orang-orang yang bertaubat. “Setiap manusia punya salah,sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bertaubat,” sebutnya.
Selanjutnya, Allah juga mencintai orang-orang yang bersuci. Suci hati dan badan. Banyak berzikir,untuk bersihkan hati. Untuk bersihkan diri dengan berwudhu.
Bukti kecintaan manusia terhadap Allah, maka ikutilah nabi. Ada lima sunnah nabi yang fitrah. Yakni gosok gigi (kayu siwak). Allah menyukai orang bersih. Amalan yang paling banyak yakni bergosok gigi.
Berikut, memotong kuku. “Jangan sampai kita menyentuh anak, tapi kena kukuh. Bisa luka Kemudian mencambut bulu ketiak, panjangkan jenggot,bersunat, mencabut bulu kemaluan dan makan dengan tangan kanan,” jelasnya.
Kepala Sekolah TK Yapis 1 Reremi, Suprihatin,S.Pd,Aud menyampaikan terima kasih kepada orangtua/wali murid yang telah hadir bersama mengikuti pengajian paguyuban besar tersebut. Selain paguyuban besar, ada paguyuban kecil, yang digelar masing-masing kelas tiap bulannya.
“Kepada orangtua/wali murid yang berhalangan, semoga kedepannya bisa hadir. Mungkin karena ada yang sakit, semoga Allah angkat penyakitnya,” tutur Suprihatin.
Kegiatan ini merupakan program sekolah yang mana setiap tiga bulan berkumpul, bersilaturrahmi, belajar bersama, baik itu berkaitan agama, cara mendidik anak maupun lainnya.
“Dengan kegiatan seperti ini kami berharap semoga kami selaku tenaga pendidik dan orang tua wali murid dapat menjaga tali silaturrahmi, saling mengenal, dan bersama-sama mendidik, membimbing baik di sekolah, di rumah agar kelak menjadi anak yang soleh/sholeha, berakhlakul karimah, dan dapat menjadi kebanggan orangtua maupun orang di sekitarnya,” harapnya.
Kegiatan diakhiri dengan tanya jawab, dan pemberian hadiah berupa buku cara mendidik anak kepada pasangan orangtua yang hadir lebih awal di pengajian. (bm)
